Hama Berbahaya Tanaman Kelapa Sawit dan Pengendaliannya. Tanaman kelapa sawit memiliki hama yang sangat merugikan karena tingkat serangan yang sangat tinggi. Hama tanaman kelapa sawit terdiri dari hewan serangga hingga mamalia. Dalam posting kali ini admin KCM akan mempublikasikan hama utama pada tanaman kelapa sawit kepada anda dan cara pencegahannya.
Pengendalian hama tanaman kelapa sawit harus dilakukan secara bijaksana yaitu dengan menghindari penggunaan kimia karena beresiko terhadap kerusakan lingkungan.Hama kelapa sawit terdapat sejak tahap pra-pembibitan hingga tahap menghasilkan produksi.
Hama yang umum menyerang pada tahap pembibitan diantaranya:
Apogonia expeditionis
Exopolis hypoleuca
Adoretus compressus
Locusta migratoria
Valanga nigricornis
Tetranychus piercei
Pengendalian hama di pembibitan ini dilakukan dengan menggunakan pestisida isektisida.
Hama utama tanaman kelapa sawit pada tanaman yang sudah belum menghasilkan diantaranya:
Hama yang menyerang batang atau pelepah:
1. Rayap (Coptotermes curvignatus)
Pengendalian dilakukan dengan penggunaan bahan kimia insektisida.
2. Kumbang badak (Oryctes rhinoceros)
Pengendalian kumbang badak dapat dilakukan dengan menggunakan perangkap feromon seks, manual dan kimia.
3. Rhinchophorus spp.
Pengendalian rhinchophorus di lakukan secara kimia.
4. Tikus pohon (Rattus rattus tiomanicus)
Pengendalian tikus pohon dapat dilakukan dengan menggunakan predator alami seperti burung hantu dan ular, sedangkan secara kimia dengan melakukan pengumpanan.
5. Gajah (Elephas maximus sumatranus)
Karena gajah merupakah hewan yang dilindungi maka upaya pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan membuat parit isolasi, membuat pagar listrik, dan tim pengusir gajah serta relokasi gajah ke tempat lain.
6. Babi hutan (Sus scrofa vittatus)
Untuk pengendlaian babi hutan cara yang paling tepat adalah dengan menggunakan kadang individu atau kandang keliling yang terbuat dari kayu, bambu atau seng. Pengendalian lainnya juga dapat dilakukan dengan cara memburu babi hutan tersebut. Sedangkan pengendlaian dengan kimia adalah dengan cara pengumpanan.
7. Landak (Hystrix sp.)
Pengendalian landak dapat dilakukan dengan pembuatan kandang individu bersamaan dengna pengendalian babi hutan.
Hama yang menyerang daun:
1. Ulat kantung: Metisa plana, Mahasena corbetti, Cremastopsyche pendula
2. Ulat api: Sethothosea assigna, Setora nitens, Darna trima
3. Ulat bulu: Dasychira inclusa, Amanthusia phidippus, Calliteara horsfielddii
Pengendalian ulat api, ulat bulu dan ulat kantong dilakukan dengan penanaman tanaman inang berupa bunga pukul delapan dan casia tora. Pengendalian manual dengan mengutip ulat, kokon dan light trap. Pengendalian lainnya adalah dengan menyemprotkan parasit. Pengendalian secara kimia di lakukan sebagai jalan terakhir jika serangan sudah sangat tinggi yaitu dengan cara foging.
4. Sapi (Bos taurus)
Pengendalian hama sapi dlakukan dengan pembuatan kadang keliling atau mengikat sapi sehingga lebih mudah untuk mengagonkan sapinya.
Hama yang menyerang pada tahap tanaman menghasilkan diantaranya:
Hama yang menyerang tandan:
1. Ulat tandan (Tirathaba rufivena)
Pengendalian dilakukan jika serangan sudha mencapai 5% dari tandan buah segar, pengendalian dilakukan secara kimia dengan menyemprotkan insektisida.
2. Tikus pohon (Rattus-rattus tiomanicus)
Pengendalian tikus pohon dapat dilakukan dengan menggunakan predator alami seperti burung hantu dan ular, sedangkan secara kimia dengan melakukan pengumpanan.
3. Bajing kelapa (Callosciurus notatus)
Pengendalian tikus pohon dapat dilakukan dengan menggunakan predator alami seperti burung hantu dan ular, sedangkan secara kimia dengan melakukan pengumpanan.
Demikian informasi tentang hama utama kelapa sawit dan cara pengendaliannya.
Hama yang umum menyerang pada tahap pembibitan diantaranya:
Apogonia expeditionis
Exopolis hypoleuca
Adoretus compressus
Locusta migratoria
Valanga nigricornis
Tetranychus piercei
Pengendalian hama di pembibitan ini dilakukan dengan menggunakan pestisida isektisida.
Hama utama tanaman kelapa sawit pada tanaman yang sudah belum menghasilkan diantaranya:
Hama yang menyerang batang atau pelepah:
1. Rayap (Coptotermes curvignatus)
Pengendalian dilakukan dengan penggunaan bahan kimia insektisida.
2. Kumbang badak (Oryctes rhinoceros)
Pengendalian kumbang badak dapat dilakukan dengan menggunakan perangkap feromon seks, manual dan kimia.
3. Rhinchophorus spp.
Pengendalian rhinchophorus di lakukan secara kimia.
4. Tikus pohon (Rattus rattus tiomanicus)
Pengendalian tikus pohon dapat dilakukan dengan menggunakan predator alami seperti burung hantu dan ular, sedangkan secara kimia dengan melakukan pengumpanan.
5. Gajah (Elephas maximus sumatranus)
Karena gajah merupakah hewan yang dilindungi maka upaya pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan membuat parit isolasi, membuat pagar listrik, dan tim pengusir gajah serta relokasi gajah ke tempat lain.
6. Babi hutan (Sus scrofa vittatus)
Untuk pengendlaian babi hutan cara yang paling tepat adalah dengan menggunakan kadang individu atau kandang keliling yang terbuat dari kayu, bambu atau seng. Pengendalian lainnya juga dapat dilakukan dengan cara memburu babi hutan tersebut. Sedangkan pengendlaian dengan kimia adalah dengan cara pengumpanan.
7. Landak (Hystrix sp.)
Pengendalian landak dapat dilakukan dengan pembuatan kandang individu bersamaan dengna pengendalian babi hutan.
Hama yang menyerang daun:
1. Ulat kantung: Metisa plana, Mahasena corbetti, Cremastopsyche pendula
2. Ulat api: Sethothosea assigna, Setora nitens, Darna trima
3. Ulat bulu: Dasychira inclusa, Amanthusia phidippus, Calliteara horsfielddii
Pengendalian ulat api, ulat bulu dan ulat kantong dilakukan dengan penanaman tanaman inang berupa bunga pukul delapan dan casia tora. Pengendalian manual dengan mengutip ulat, kokon dan light trap. Pengendalian lainnya adalah dengan menyemprotkan parasit. Pengendalian secara kimia di lakukan sebagai jalan terakhir jika serangan sudah sangat tinggi yaitu dengan cara foging.
4. Sapi (Bos taurus)
Pengendalian hama sapi dlakukan dengan pembuatan kadang keliling atau mengikat sapi sehingga lebih mudah untuk mengagonkan sapinya.
Hama yang menyerang pada tahap tanaman menghasilkan diantaranya:
Hama yang menyerang tandan:
1. Ulat tandan (Tirathaba rufivena)
Pengendalian dilakukan jika serangan sudha mencapai 5% dari tandan buah segar, pengendalian dilakukan secara kimia dengan menyemprotkan insektisida.
2. Tikus pohon (Rattus-rattus tiomanicus)
Pengendalian tikus pohon dapat dilakukan dengan menggunakan predator alami seperti burung hantu dan ular, sedangkan secara kimia dengan melakukan pengumpanan.
3. Bajing kelapa (Callosciurus notatus)
Pengendalian tikus pohon dapat dilakukan dengan menggunakan predator alami seperti burung hantu dan ular, sedangkan secara kimia dengan melakukan pengumpanan.
Demikian informasi tentang hama utama kelapa sawit dan cara pengendaliannya.
No comments:
Post a Comment