Botani
Tanaman Kelapa Sawit. Pohon Kelapa
Sawit terdiri dari dua spesies Arecaceae atau famili Palma yang digunakan untuk pertanian komersil untuk menghasilkan
minyak kelapa sawit. Pohon kelapa sawit afrika,
Elaeis guineensis Jacq, berasal dari Afrika Barat di antara Angola dan
Gambia, sedangkan pohon kelapa sawit
amerika, Elaeis oleifera, berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Berikut adalah
botani tanaman kelapa sawit secara lengkap :
Akar
Kecambah kelapa sawit yang baru tumbuh memiliki akar tunggang
sepanjang 15 cm, tetapi akar ini mudah
mati dimana hanya mampu bertahan selama 6 buan dan segera digantikan dengan
akar serabut. Dari radikula akan muncul akar lainnya yang bertugas mengambil
air dan hara. Akar ini kemudian fungsinya diambil alih oleh akar primer yang
keluar dari bagian bawah batang beberapa bulan kemudian. Akar primer tersebut
berfungsi mengambil air dan unsur hara. Dari akar primer tumbuh akar sekunder
yang tumbuh horisontal dan dari akar sekunder tumbuh juga akar tertier dan
kuarter yang berada dekat pada permukaan tanah.Akar serabut memiliki sedikit
percabangan, membentuk anyaman rapat dan tebal. Sebagian akar serabut tumbuh
lurus kebawah dan sebagian tumbuh mendatar kearah samping. Jika aerasi cukup
baik akar tanaman kelapa sawit dapat menembus kedalaman 8 meter didalam tanah,
sedangkan yang tumbuh kesamping biasanya mencapai radius 16 meter. Kedalaman
ini tergantung umur tanaman, sistem pemeliharaan dan aerasi tanah.
Panjang akar kelapa sawit dapat
mencapai 50 meter. Penyerapan unsur hara
terjadi melalaui serabut akar dan biasanya terdapat pada permukaan tanah yang
lembab seperti di bawah tumpukan pelepah.
Pada
tanaman di lapangan akar tertier dan akar kuarter berada pada 2,0 – 2,5 m dari
pangkal pohon atau di luar piringan dan terkonsentrasi pada kedalaman 0 – 20 cm
dari permukaan tanah. Akar primer yang keluar dari pangkal batang jumlahnya
sangat banyak dengan diameter 5,0 – 10,0
mm dan tumbuh ke bawah sampai kedalaman 1,5 m. Sedangkan akar sekunder, tertier
dan kuarter ukurannya semakin kecil dengan diameter masing-masing 2,0 – 4,0 mm,
0,7 – 2,0 mm dan 0,1 – 0,3 mm.
Batang
Kelapa sawit
termasuk tumbuhan pohon. Kelapa sawit termasuk tanaman monokotil maka batangnya tidak
memiliki kambium dan pada umumnya tidak bercabang. Batang kelapa sawit tumbuh tegak lurus
(phototropi) dibungkus oleh pelepah daun.
Batang bagian bawah umumnya lebih besar disebut bonggol batang.
Sampai umur tiga tahun batang belum terlihat karena masih terbungkus oleh
pelepah daun yang belum dipangkas atau ditunas.
Laju pertumbuhan tinggi batang
dipengaruhi oleh komposisi genetik dan lingkungan. Tinggi batang bertambah
kira-kira 45 cm/tahun, tinggi maksimum tanaman kelapa sawit yang ditanam
diperkebunan 15-18 meter sedangkan di alam dapat mencapai 30 meter.
Batang kelapa sawit adalah tunggal (tidak bercabang) kecuali abnormal.
Laju pertumbuhan tinggi tanaman dipengaruhi oleh komposisi genetik dan
lingkungan. Batang mengandung banyak serat dengan jaringan pembuluh yang
menunjang pohon dan pengangkutan hara.
Jika sudah tua batangnya di tutupi oleh sisa potongan pelepah dan jika sudah berumur diatas 15 tahun sisa
potongan pelepah tersebut akan rontok sehingga akan jelas kelihatan batang
kelapa sawit bulat dengan bentuk mirip batang kelapa. Bagian bawah batang umumnya lebih besar
(disebut bongkol batang = bowl). Pertumbuhan meninggi batang berbeda-beda
tergantung dari varitas dan tipenya, tetapi pada umumnya tinggi batang
bertambah 25 – 45 cm per tahun. Dalam kondisi lingkungan yang sesuai
pertambahan tinggi dapat mencapai 100 cm per tahun. Tinggi pohon maksimum yang
ditanam di perkebunan berkisar antara 15 – 18 m.
Kelapa sawit
mempunyai pertumbuhan terminal, yang mula-mula hanya pembesaran batang tanpa
diikuti pertambahan tinggi. Titik tumbuh terletak diujung batang yang disebut
umbut. Selama minimal 12 tahun, batang tertutup rapat oleh pelepah daun.
Pertumbuhan batang tergantung dari keadaan lingkungan, apabila pertumbuhannya
normal maka diameter batang berkisar antara 45 sampai 60 cm. Bentuk batang
silinder, tetapi sampai 60 cm diatas tanah batang membesar dan lebih besar
daripada bagian atas.
Daun
Daun pertama
yang keluar pada stadia bibit adalah berbentuk lanceolate kemudian berkembang
menjadi bifurcate dan terakhir berbentuk pinnate . Pada umur bibit 5 bulan akan
dijumpai 5 lanceolate, 4 bifurcate dan 3 pinnate. Sedangkan pada umur bibit 12
bulan akan terdapat 5 lanceolate, 4 bifurcate dan 10 pinnate.
Pangkal
pelepah daun (petiole) adalah bagian daun yang mendukung atau tempat duduknya
anak/helaian daun dan terdiri atas rachis (basis folium), tangkai daun
(petiolus), duri (spine), helai anak daun (lamina), ujung daun (apex folium),
lidi (nervatio), tepi daun (margo folium) dan daging daun (Iintervenium).
Susunan daun
kelapa sawit membentuk susunan daun majemuk, daun-daun tersebut akan membentuk
suatu pelepah daun yang panjang nya 7,5 – 9 meter dengan jumlah daun yang
tumbuh dikedua sisi berkisar 250 – 400 helai. Pada satu batang kelapa sawit biasanya terdapat
40 – 50 pelepah daun dengan luas
permukaan daun akan berinteraksi dengan tingkat produktivitas tanaman. Semakin
luas permukaan atau semakin banyak jumlah daun maka produksi akan meningkat
karena proses fotosintesis akan berjalan dengan baik. Proses fotosintesis akan optimal jika luas
permukaan daun mencapai 11 m2.
Biasanya
tanaman kelapa sawit mempunyai 40 – 55 daun. Jika tidak dipangkas biasa lebih
60 daun. Tanaman kelapa sawit tua membentuk 2-3 helai daun setiap bulan,
sedangkan yang muda menghasilkan 4 - 4 daun setiap bulan. Produksi daun
dipengaruhi oleh factor umur, lingkungan genetik, iklim
Letak pelepah
daun pada batang menurut garis spiral yang bergerak dari kanan atas ke kiri
bawah. Letak daun 1 hampir tepat sejajar pada spiral daun ke-9,17, 25, 33 dan
seterusnya atau spiral lain daun ke-2, 10, 18, 26, 34 dan seterusnya. Pola ini
berlaku untuk daun ke-3,.4, 5 dan seterusnya.
Bunga
Dilihat dari
bunganya maka kelapa sawit termasuk jenis tanaman yang berbunga majemuk karena
dalam satu batang terdapat bunga jantan dan bunga betina. Susunan bunga terdiri
dari kalangan bunga yang terdiri dari bunga jantan (tepung sari) dan bunga
betina (putik). Namun, ada juga tanaman kelapa sawit yang hanya memproduksi
bunga jantan.
Tanaman kelapa
sawit di lapangan mulai berbunga pada umur 12 – 14 bulan, tetapi baru ekonomis
untuk dipanen pada umur 2,5 tahun. Dari setiap ketiak pelepah daun akan keluar
satu tandan bunga jantan atau bunga betina. Identifikasi bunga jantan dan bunga
betina di lapangan tidak terlalu sulit, meskipun bunga masih terbungkus
seludang. Bunga jantan ditandai dengan bentuknya lonjong memanjang dan ujung
kelopak bunga agak meruncing sedangkan bunga betina bentuknya agak bulat dengan
ujung kelopak bunga agak rata.
Sebagian dari
tandan bunga akan gugur (aborsi) sebelum anthesis atau sesudah anthesis. Pada
tanaman muda sering juga dijumpai bunga abnormal seperti bunga banci
(hemaprodit) yaitu tandan bunga yang memiliki dua jenis kelamin, bunga
andromorphic (androgynous) yaitu secara morfologi adalah bunga jantan tetapi
pada sebagian spikeletnya dijumpai bunga betina yang dapat membentuk buah sawit
kecil. Persentase bunga abnormal sangat kecil yaitu kurang dari satu bunga
setiap pohon dan tidak semua pohon.
Sex
diferensiasi terjadi 17 – 25 bulan sebelum anthesis dan setelah anthesis
membutuhkan waktu 5 – 6 bulan buah menjadi matang panen. Secara visual tandan
bunga jantan atau bunga betina baru dapat diketahui setelah muncul dari ketiak
pelepah daun yaitu 7 – 8 bulan sebelum buah matang panen atau 1 – 2 bulan
sebelum anthesis. Lamanya matang tandan sejak anthesis adalah 158 – 160 hari.
Tandan bunga
betina dibungkus oleh seludang bunga yang akan pecah 15 – 30 hari sebelum
anthesis. Satu tandan bunga betina memiliki 100 – 200 spikelet dan setiap
spikelet memiliki 15 – 20 bunga betina. Tidak semua bunga betina akan berhasil
membentuk buah sempurna yang matang, terutama pada bagian dalam. Pada tandan
tanaman dewasa dapat diperoleh 600 – 2.000 buah (brondolan) tergantung pada
besarnya tandan dan setiap pohon dapat menghasilkan 15 – 25 tandan/pohon/tahun
pada tanaman muda dan pada tanaman dewasa dan tua menghasilkan 8 – 12
tandan/pohon/tahun.
Bunga betina
tidak serentak proses anthesisnya. Pada satu tandan membutuhkan waktu 3 – 5
hari atau lebih. Bunga betina yang sudah mekar atau dalam keadaan reseptif
mengalami beberapa tingkat perkembangan dan dapat diketahui dari perbedaan
warnanya, sebagai berikut :
• Hari pertama
: Warna bunga pada saat mekar
adalah putih.
• Hari kedua :
Warna bunga berubah menjadi kuning gading
• Hari ketiga : Warna bunga berubah menjadi agak kemerahan (jingga)
• Hari keempat : Warna bunga menjadi
kehitam-hitaman.
Masa reseptif
(masa subur) bunga betina membutuhkan waktu 36 – 48 jam, tetapi tidak semua
bunga terbuka pada waktu yang sama. Ada tenggang waktu sampai 2 minggu antara
terbukanya bunga betina pertama dengan bunga betina terakhir dalam satu
rangkaian bunga. Pada satu tangkai bunga betina yang normal, pembukaan bunga
pada hari kedua merupakan saat yang tepat untuk melakukan penyerbukan sebab
pada saat tersebut rata-rata 82% bunga betina sudah terbuka semua.
Seludang bunga
jantan mempunyai tangkai dengan spikelet-spikelet atau jari-jari dengan ukuran
12 – 20 cm panjang. Sebanyak lebih kurang 200 spikelet dapat dijumpai pada satu
seludang bunga jantan. Pada setiap spikelet terdapat bunga yang berwarna kuning
keputihan dan timbul dari pangkal ke ujung bagi tiap-tiap spikelet. Seludang
bunga betina mengandung beberapa ribu bunga keluar dari 100 hingga 250 spikelet
yang berduri dan tersusun secara melingkar. Buah-buah akan terbentuk dan matang
di antara 5½ hingga 6 bulan selepas pembuahan. Biasanya dalam satu tandan dapat
diperoleh lebih kurang 1500 buah pada pokok-pokok dewasa. Buah kelapa sawit
ialah jenis drup dan terdiri dari bagian luar (eksokarp) atau kulit tipis,
bagian tengah (mesokarp) atau pulpa dan bagian dalam (endokarp) atau tempurung
dan inti. Minyak kelapa sawit didapat dari mesokarp dan inti. Daur hidup kelapa
sawit adalah sekitar 25 – 30 tahun.
Demikian juga
tandan bunga jantan dibungkus oleh seludang bunga yang pecah jika akan anthesis
seperti bunga betina. Tiap tandan bunga jantan memiliki 100 – 250 spikelet yang
panjangnya 10 – 20 cm dan diameter 1,0 – 1,5 cm. Setiap spikelet berisi 500 –
1.500 bunga kecil yang akan menghasilkan tepung sari. Tiap tandan bunga jantan
akan dapat menghasilkan tepung sari sebanyak 40 – 60 gram.
Bunga jantan
akan mengalami tingkat perkembangan dimulai dari terbukanya seludang sampai
siap melakukan penyerbukan, dengan tahapan sebagai berikut :
• Hari pertama : Seludang terbuka, tepung sari keluar dari bagian ujung
tandan bunga.
• Hari kedua : Tepung sari keluar dari bagian
tengah tandan bunga.
• Hari ketiga : Tepung sari keluar dari bagian bawah tandan bunga
dan mengeluarkan bau yang khas (spesifik). Kondisi ini menandakan bunga jantan
sedang aktif dan tepung sari dapat dipergunakan/diambil untuk penyerbukan
buatan.
Pada tanaman
muda jumlah bunga jantan per pohon lebih sedikit dibandingkan dengan tandan
bunga betina dan perbandingan ini akan berubah sesuai peningkatan umur tanaman.
a.Cara Penyerbukan.
Bunga kelapa
sawit termasuk berumah satu atau monocius, dimana bunga jantan dan betina
terdapat pada satu pohon tetapi masa antesisnya berbeda.
Oleh karena
itu pada umumnya terjadi penyerbukan silang. Penyerbukan sendiri secara buatan
dapat dilakukan dengan mempergunakan serbuk sari yang disimpan.
b.Perkembangan bunga dan penyerbukan
Pada titik
puncak batang terdapat titik tumbuh dari bakal daun dan pada ketiaknya terdapat
satu bakal bunga.
Perkembangan
bunga pada pohon dewasa, mulai dari tingkat diferensiasi sex sampai antesis,
berlangsung dalam waktu kurang lebih dua tahun. Pada masa perkembangan sebagian
bunga dalam rangkaian itu gugur, biasanya sekitar 4-5 bulan sebelum tingkat
kematangan penuh.
Cabang-cabang
(spikelets) dari bunga jantan kurang lebih sama dengan bunga betina, tapi
jumlah bunga tiap cabang pada bunga jantan lebih banyak yaitu sekitar 700
sampai 1.200 bunga, sedang pada bunga
betina hanya sekitar 5 sampai 30. Ditinjau dari dasar bentuknya semua bunga
nampaknya berkelamin ganda (bisexual).
Dalam masa
transisi antara siklus jantan dan betina kadang-kadang terjadi rangkaian bunga
yang hemaprodit, terutama pada tanaman muda. Kejadian ini bervariasi mulai dari
rangkaian bunga betina dengan beberapa cabang bunga jantan atau sebaliknya,
sampai kadang-kadang terdapat suatu rangkaian disebut “andromorphous” yang
mempunyai bentuk susunan rangkaian bunga jantan tapi mempunyai ratusan bunga
betina yang keci-kecil pada cabang-cabangnya.
Sebuah
rangkaian bunga jantan dapat menghasilkan serbuk sari dalam jumlah yang cukup
sampai 50 gram, Serbuk sari ini dibawa oleh angin atau serangga. Viabilitas
serbuk sari segar biasanya baik, tapi dalam cuaca lembab viabilitas tersebut
turun sekali dan penyebarannya sangat terbatas.
Masa reseptif
(dapat diserbuki) bunga betina adalah 36 sampai 48 jam. Akan tetapi tidak semua
bunga terbuka pada waktu yang sama, sehingga ada tenggang waktu sampai dua
minggu diantara masa terbentuknya bunga betina pertama dan bunga terakhir dari
satu rangkaian bunga.
Gambar Bagian Tanaman Kelapa Sawit
Rangkaian
bunga yang mempunyai persentase tertinggi dari bunga yang lambat terbuka dapat
menyulitkan dalam penyerbukan buatan.
Pada rangkaian
bunga yang normal hari kedua pembukaan bunga betina adalah yang paling baik
untuk penyerbukan dimana pada waktu itu rata-rata 82 persen dari bunga betina
telah terbuka.
Buah
Buah kelapa
sawit terbentuk pada bakal buah dan disebut buah sejati tunggal dan berkelamin
(carnosus). Proses pembentukan buah sejak saat penyerbukan sampai buah matang
lebih kurang 6 bulan. Buah dapat juga terjadi lebih lambat atau lebih cepat
tergantung dari keadaan iklim setempat. Dalam satu tandan dewasa dapat mencapai
lebih kurang 2000 buah. Biji kelapa sawit terdiri atas beberapa bagian penting.
Biji merupakan buah yang telah terpisah dari bagian buah, yang memiliki
berbagai ukuran tergantung tipe tanaman.
Biji terdiri
atas cangkang, embrio, dan inti atau endosperma. Embrio panjang nya 3 mm,
berdiameter 1,2 mm berbentuk silindris seperti peluru memiliki 2 bagian utama.
Bagian yang tumpul permukaan berwarna kuning dan bagian yang lain agak tajam
berwarna putih
Buah kelapa
sawit adalah sumber minyak yaitu CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel
Oil). CPO dihasilkan dari mesocarp dan PKO dihasilkan dari endocarp
Berdasarkan
ketebalan daging buah (mesocarp) dan cangkang (endocarp) kelapa sawit di bagi
menjadi 3 klasifikasi :
- Dura
Dura memiliki ciri – cirri daging buah (mesokarp) tipis dan cangkang
(endocarp) tebal. Kelapa sawit jenis ini memiliki rendemen CPO dan PKO yang
rendah.
- Psifera
Psifera memiliki ciri – ciri daging buah (mesokarp) sangat tebal tetapi
cangkang dan biji sangat kecil. Jenis kelapa sawit ini memiliki produksi CPO
yang tinggi tetapi pada kenyataan di lapangan jenis ini menghasilkan sedikit
bunga betina sehingga produksinya rendah.
- Tenera
Tenera adalah hasil persilangan dengan induk betina adalah dura dan induk
jantan adalah Psifera dimana jenis ini memiliki ciri daging buah (mesocarp)
tebal dan cangkang tipis tetapi memiliki ukuran kernel yang besar sehingga
produksi CPO dan PKO tinggi. Jenis tenera inilah yang disebut dengan bibit
unggul kelapa sawit.
No comments:
Post a Comment