Cara Budidaya Tanaman Nilam. Tanaman nilam merupakan salah satu jenis tanaman yang menghasilkan minyak atsiri dan merupakan komoditi ekspor dari Indonesia. Produksi minyak nilam di Indonesia masih terbatas dan produksinya.
Minyak nilam telah berabad-abad digunakan oleh masyarakat Asia seperti Indonesia, Malaysia, India, Madagaskar, Cina dan sebagian daerah Amerika Latin seperti Paraguay dan Brazil. Harga minyak atsiri di pasar internasional berkisar 1.200.000 rupiah/kg, sedangkan di tingkat pertani Indonesia sekitar 250.000 hingga 300.000 rupiah/kg.
Minyak nilam mengandung beberapa senyawa, antara lain benzaldehid (2,34%), kariofilen (17,29%), a-patchoulien (28,28%), buenesen (11,76%), dan patchouli alkohol (40,04%). Sementara itu, kandungan minyak dalam batang, cabang, atau ranting jauh lebih kecil (0,4-0,5%) daripada bagian daun (5-6%).
Klasifikasi Tanaman Nilam
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Pogostemon
Spesies: Pogostemon cablin (Blanco) Benth
Syarat Tumbuh Tanaman Nilam
- Ketinggian tempat10-400 mdpl
- Curah hujan antara 2500 - 3500 mm/tahun
- Suhu 24 - 28 Derajat Celsius
- Kelembaban lebih dari 75%
- Intensitas penyinaran matahari cukup
- Tanah subur dan gembur kaya akan humus.
Minyak nilam telah berabad-abad digunakan oleh masyarakat Asia seperti Indonesia, Malaysia, India, Madagaskar, Cina dan sebagian daerah Amerika Latin seperti Paraguay dan Brazil. Harga minyak atsiri di pasar internasional berkisar 1.200.000 rupiah/kg, sedangkan di tingkat pertani Indonesia sekitar 250.000 hingga 300.000 rupiah/kg.
Minyak nilam mengandung beberapa senyawa, antara lain benzaldehid (2,34%), kariofilen (17,29%), a-patchoulien (28,28%), buenesen (11,76%), dan patchouli alkohol (40,04%). Sementara itu, kandungan minyak dalam batang, cabang, atau ranting jauh lebih kecil (0,4-0,5%) daripada bagian daun (5-6%).
Klasifikasi Tanaman Nilam
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Pogostemon
Spesies: Pogostemon cablin (Blanco) Benth
Syarat Tumbuh Tanaman Nilam
- Ketinggian tempat10-400 mdpl
- Curah hujan antara 2500 - 3500 mm/tahun
- Suhu 24 - 28 Derajat Celsius
- Kelembaban lebih dari 75%
- Intensitas penyinaran matahari cukup
- Tanah subur dan gembur kaya akan humus.
Pembibitan Tanaman Nilam
- Stek diambil dari batang atau cabang yang sudah berkayu dengan diameter 0,8-1,0 cm, + 15-23 cm yang memiliki 3-5 mata tunas
- Siapkan bedengan persemaian, ukuran lebar 1,5 m, tinggi 30 cm dan panjang tergantung kebutuhan, parit selebar 30-40 cm dan dalamnya + 50 cm
- Tanah bedengan diolah sampai gembur dicampur pasir dengan perbandingan 2:1 dan selanjutnya diberi pupuk kandang matang yang telah dicampur Natural GLIO (1 sachet Natural GLIO + 25-50 kg Pupuk Kandang)
- Buat naungan menghadap ke timur dengan ketinggian 180 cm timur dan 120 cm barat, letakkan daun kelapa atau alang-alang di atas para-para.
- Stek ditanam posisi miring, bersudut 450 sedalam 10 cm dan jarak tanam 10 x 10 cm
- Setelah umur 3-4 minggu bibit sudah siap dipindahkan ke lapangan (2-4 hari)
Pembukaan Lahan Tanaman Nilam
- Lahan dibersihkan dari jenis rumput-rumputan, kayu-kayuan dan semak belukar.
- Tanah dicangkul atau dibajak serta digaru
- Buat parit-parit pembuangan air lebar 30-40 cm dan dalamnya 50 cm
- Jarak tanam nilam adalah 100 x 100 cm, tanah liat tinggi 50 x 100 cm, tanah lipatit, 75 x 75 cm, tanah berbukit dengan mengikuti garis contour 50 x 100 cm atau 30 x 100 cm
- Penanaman dapat dilakukan dengan cara langsung dan tidak langsung. cara langsung yaitu bibit stek langsung ditanam di lahan tanpa membuat pembibitan sedangkan cara tidak langsung adalah dengan cara membuat pembibitan terlebih dahulu baru bibit di pindahkan ke lapangan.
Pemupukan Tanaman Nilam
Pemupukan tanaman nilam dilakukan dengan cara melingkar di sekililing pangkal tanaman.Dosis pupuk makro tanaman nilam adalah sebagai berikut :
a. Saat Tanam
- Urea 25 - 50 kg/ha
- TSP 3 - 5 kg/ha
b. 1 bulan
- Urea 37,5 kg/ha
- TSP 20 kg/ha
- KCl 2 - 5 kg/ha
c. 1 mgg setelah panen I
- Urea 56,25 kg/ha
- TSP 30 kg/ha
- KCl 2,5 – 5 kg/ha
d. 1 minggu Setelah Panen II
- Urea 56,25 kg/ha
- TSP 30 kg/ha
- KCl 2,5 – 5 kg/ha
Pemeliharaan Tanaman Nilam
- Lakukan penyulaman satu bulan setelah tanam untuk mengganti tanaman yang mati atau kurang normal
- Lakukan penyiangan 2 bulan setelah tanam atau saat tanaman mencapai tinggi 20-30 cm dan cabang bertingkat dengan radius 20 cm. Selanjutnya setiap 3 bulan sekali
- Lakukan penjarangan dan pemangkasan pada umur 3 bulan setelah tanam. Penjarangan dengan mencabut tanaman yang jaraknya terlalu rapat. Pemangkasan pada tanaman yang terlalu rimbun dan menutupi cabang lainnya, yaitu pada cabang dari tingkat tiga ke atas. Untuk mempercepat tumbuhnya tunas baru, sebaiknya dalam tiap rumpun dibiarkan satu cabang saja yang tumbuh dan semprot dengan POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK (1-2 tutup) setelah pemangkasan.
Pengendalian Hama dan Penyakit Nilam
Hama Tanaman nilam
a. Ulat Penggulung Daun (Pachyzaneba stutalis)
Ulat hidup dalam gulungan daun muda, sambil memakan daun yang tumbuh, serangan berat hanya tinggal tulang-tulang daun saja. Pengendalian : kumpulkan dan musnahkan .
b. Belalang ( Orthoptera )
Hama ini memakan daun, sehingga tanaman menjadi gundul. Serangan berat batang dimakan akhirnya mati. Pengendalian : sanitasi lingkungan .
c. Criket Pemakan Daun (Gryllidae)
Memakan daun muda sehingga daun berlubang-lubang dan produksi turun. Pengendalian : sanitasi lingkungan.
Penyakit Tanaman Nilam
a. Budok (hoprosep)
Penyebabnya adalah virus, gejala daun keriting, berwarna abu-abu dan rontok, terbentuk benjolan-benjolan pada batang sampai akar bila dipijit baunya tidak enak. Penyakit ini tumbuh setelah musim kemarau dan disebabkan oleh pemangkasan yang terlalu berat saat panen. Pengendalian : sanitas kebun, Alat-alat kerja steril.
b. Penyakit Busuk Batang
Penyebabnya jamur Fusarium sp. dan menyerang pada akar atau batang. Batang terserang akan mengerut, warna berubah coklat lalu menghitam disekeliling batang dan akhirnya mati. Pengendalian : kurangi kelembaban dengan cara dipangkas, hindari luka, gunakan Natural GLIO + SUPERNASA. Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, dapat digunakan pestisida kimia sesuai anjuran. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml ( ½ tutup) pertangki
Panen Tanaman Nilam
Tanaman nilam sudah dapat dipanen sejak berumur 6 - 8 bulan setelah tanam, bagian yang dipanen adalah batang dan daun dengan menggunakan sabit, gunting, atau parang yang tajam dan bersih.
Panen pertama adalah bagian tanaman cabang-cabang dari tingkat dua ke atas, sedang cabang-cabang tingkat pertama ditinggalkan. Selesai panen pertama, bila cabang-cabang pertama jauh dari tanah dirundukkan tetapi tidak putus kemudian ditimbun tanah pada setiap tunasnya
Pada umur 9 bulan, tanaman dapat dipanen kedua kalinya dengan cara seperti panen pertama, sehingga akan diperoleh cabang-cabang baru dan anakan baru. Penen selanjutnya dilakukan pada bulan ke-12, 15, 18, 21, 24 , dst
Daun nilam yang sudha di panen kemudian dipotong-potong + 3-5 cm kemudian dijemur di bawah sinar matahari sampai kadar air 15 % sebelum dilakukan penulingan.
Demikian informasi tentang cara budidaya tanaman nilam semoga dapat bermanfaat bagi anda.
- Stek diambil dari batang atau cabang yang sudah berkayu dengan diameter 0,8-1,0 cm, + 15-23 cm yang memiliki 3-5 mata tunas
- Siapkan bedengan persemaian, ukuran lebar 1,5 m, tinggi 30 cm dan panjang tergantung kebutuhan, parit selebar 30-40 cm dan dalamnya + 50 cm
- Tanah bedengan diolah sampai gembur dicampur pasir dengan perbandingan 2:1 dan selanjutnya diberi pupuk kandang matang yang telah dicampur Natural GLIO (1 sachet Natural GLIO + 25-50 kg Pupuk Kandang)
- Buat naungan menghadap ke timur dengan ketinggian 180 cm timur dan 120 cm barat, letakkan daun kelapa atau alang-alang di atas para-para.
- Stek ditanam posisi miring, bersudut 450 sedalam 10 cm dan jarak tanam 10 x 10 cm
- Setelah umur 3-4 minggu bibit sudah siap dipindahkan ke lapangan (2-4 hari)
Pembukaan Lahan Tanaman Nilam
- Lahan dibersihkan dari jenis rumput-rumputan, kayu-kayuan dan semak belukar.
- Tanah dicangkul atau dibajak serta digaru
- Buat parit-parit pembuangan air lebar 30-40 cm dan dalamnya 50 cm
- Jarak tanam nilam adalah 100 x 100 cm, tanah liat tinggi 50 x 100 cm, tanah lipatit, 75 x 75 cm, tanah berbukit dengan mengikuti garis contour 50 x 100 cm atau 30 x 100 cm
- Penanaman dapat dilakukan dengan cara langsung dan tidak langsung. cara langsung yaitu bibit stek langsung ditanam di lahan tanpa membuat pembibitan sedangkan cara tidak langsung adalah dengan cara membuat pembibitan terlebih dahulu baru bibit di pindahkan ke lapangan.
Pemupukan Tanaman Nilam
Pemupukan tanaman nilam dilakukan dengan cara melingkar di sekililing pangkal tanaman.Dosis pupuk makro tanaman nilam adalah sebagai berikut :
a. Saat Tanam
- Urea 25 - 50 kg/ha
- TSP 3 - 5 kg/ha
b. 1 bulan
- Urea 37,5 kg/ha
- TSP 20 kg/ha
- KCl 2 - 5 kg/ha
c. 1 mgg setelah panen I
- Urea 56,25 kg/ha
- TSP 30 kg/ha
- KCl 2,5 – 5 kg/ha
d. 1 minggu Setelah Panen II
- Urea 56,25 kg/ha
- TSP 30 kg/ha
- KCl 2,5 – 5 kg/ha
Pemeliharaan Tanaman Nilam
- Lakukan penyulaman satu bulan setelah tanam untuk mengganti tanaman yang mati atau kurang normal
- Lakukan penyiangan 2 bulan setelah tanam atau saat tanaman mencapai tinggi 20-30 cm dan cabang bertingkat dengan radius 20 cm. Selanjutnya setiap 3 bulan sekali
- Lakukan penjarangan dan pemangkasan pada umur 3 bulan setelah tanam. Penjarangan dengan mencabut tanaman yang jaraknya terlalu rapat. Pemangkasan pada tanaman yang terlalu rimbun dan menutupi cabang lainnya, yaitu pada cabang dari tingkat tiga ke atas. Untuk mempercepat tumbuhnya tunas baru, sebaiknya dalam tiap rumpun dibiarkan satu cabang saja yang tumbuh dan semprot dengan POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK (1-2 tutup) setelah pemangkasan.
Pengendalian Hama dan Penyakit Nilam
Hama Tanaman nilam
a. Ulat Penggulung Daun (Pachyzaneba stutalis)
Ulat hidup dalam gulungan daun muda, sambil memakan daun yang tumbuh, serangan berat hanya tinggal tulang-tulang daun saja. Pengendalian : kumpulkan dan musnahkan .
b. Belalang ( Orthoptera )
Hama ini memakan daun, sehingga tanaman menjadi gundul. Serangan berat batang dimakan akhirnya mati. Pengendalian : sanitasi lingkungan .
c. Criket Pemakan Daun (Gryllidae)
Memakan daun muda sehingga daun berlubang-lubang dan produksi turun. Pengendalian : sanitasi lingkungan.
Penyakit Tanaman Nilam
a. Budok (hoprosep)
Penyebabnya adalah virus, gejala daun keriting, berwarna abu-abu dan rontok, terbentuk benjolan-benjolan pada batang sampai akar bila dipijit baunya tidak enak. Penyakit ini tumbuh setelah musim kemarau dan disebabkan oleh pemangkasan yang terlalu berat saat panen. Pengendalian : sanitas kebun, Alat-alat kerja steril.
b. Penyakit Busuk Batang
Penyebabnya jamur Fusarium sp. dan menyerang pada akar atau batang. Batang terserang akan mengerut, warna berubah coklat lalu menghitam disekeliling batang dan akhirnya mati. Pengendalian : kurangi kelembaban dengan cara dipangkas, hindari luka, gunakan Natural GLIO + SUPERNASA. Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, dapat digunakan pestisida kimia sesuai anjuran. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml ( ½ tutup) pertangki
Panen Tanaman Nilam
Tanaman nilam sudah dapat dipanen sejak berumur 6 - 8 bulan setelah tanam, bagian yang dipanen adalah batang dan daun dengan menggunakan sabit, gunting, atau parang yang tajam dan bersih.
Panen pertama adalah bagian tanaman cabang-cabang dari tingkat dua ke atas, sedang cabang-cabang tingkat pertama ditinggalkan. Selesai panen pertama, bila cabang-cabang pertama jauh dari tanah dirundukkan tetapi tidak putus kemudian ditimbun tanah pada setiap tunasnya
Pada umur 9 bulan, tanaman dapat dipanen kedua kalinya dengan cara seperti panen pertama, sehingga akan diperoleh cabang-cabang baru dan anakan baru. Penen selanjutnya dilakukan pada bulan ke-12, 15, 18, 21, 24 , dst
Daun nilam yang sudha di panen kemudian dipotong-potong + 3-5 cm kemudian dijemur di bawah sinar matahari sampai kadar air 15 % sebelum dilakukan penulingan.
Demikian informasi tentang cara budidaya tanaman nilam semoga dapat bermanfaat bagi anda.
No comments:
Post a Comment