Cara Budidaya Tanaman Semangka. Tanaman semangka sangat mudah untuk di tanam dan dipelihara dan tanaman ini dapat tumbuh di setiap tempat di Indonesia. dalam psoting kali ini akan dibahas bagaimana cara budidaya tanaman semangka secara lengkap mulai dari pembibitan hingga panen.
Klasifikasi Tanaman Semangka :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Violales
Famili: Cucurbitaceae (suku labu-labuan)
Genus: Citrullus
Spesies: Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum.
Syarat Tumbuh Semangka :
- Curah hujan ideal 40-50 mm/bulan
- Suhu optimal ± 25 C.
- Ketinggian tempat 0 - 600 m dpl.
- Kondisi tanah cukup gembur, kaya bahan organik,
- Cocok pada jenis tanah geluh berpasir
- Keasaman tanah (pH) 6 - 6,7.
Pembibitan Tanaman Semangka :
- Siapkan media tanam dari kompos
- Pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Diamkan + 1 minggu di tempat teduh dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik).
- Masukkan media semai ke dalam polybag kecil 8x10 cm sampai terisi hingga 90%.
- Masukkan benih 1-2 benih/polibag, tutup dengan tanah
- Siram polibag dengan air setiap pagi dan sore hari
- Benih terpilih yang calon akarnya sudah sepanjang 2-3 mm, langsung disemai dalam polybag sedalam 1-1,5 cm.
- Kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh. Diberi perlindungan plastik transparan, salah satu ujung/pinggirnya terbuka.
Klasifikasi Tanaman Semangka :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Violales
Famili: Cucurbitaceae (suku labu-labuan)
Genus: Citrullus
Spesies: Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum.
Syarat Tumbuh Semangka :
- Curah hujan ideal 40-50 mm/bulan
- Suhu optimal ± 25 C.
- Ketinggian tempat 0 - 600 m dpl.
- Kondisi tanah cukup gembur, kaya bahan organik,
- Cocok pada jenis tanah geluh berpasir
- Keasaman tanah (pH) 6 - 6,7.
Pembibitan Tanaman Semangka :
- Siapkan media tanam dari kompos
- Pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Diamkan + 1 minggu di tempat teduh dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik).
- Masukkan media semai ke dalam polybag kecil 8x10 cm sampai terisi hingga 90%.
- Masukkan benih 1-2 benih/polibag, tutup dengan tanah
- Siram polibag dengan air setiap pagi dan sore hari
- Benih terpilih yang calon akarnya sudah sepanjang 2-3 mm, langsung disemai dalam polybag sedalam 1-1,5 cm.
- Kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh. Diberi perlindungan plastik transparan, salah satu ujung/pinggirnya terbuka.
Pembukaan Lahan Semangka :
- Pembajakan sedalam + 30 cm, dihaluskan dan diratakan.
- Bersihkan lahan dari sisa-sisa perakaran dan batu.
- Buat bedengan dengna lebar bedengan 6-8 m, tinggi bedengan minimum 20 cm.
- Penggunaan kapur per 1000 m2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit , pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.
- Pemupukan Dasar
a. Pupuk kandang 600 kg/ha, diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam.
b. Pupuk anorganik berupa TSP (200 kg/ha), ZA (140 kg/ha) dan KCl (130 kg/ha).
- Bedengan perlu disiangi, disiram dan diberi plastik mulsa dengan lebar 110-150 cm agar menghambat penguapan air dan tumbuhnya tanaman liar. Di atas mulsa dilapisi jerami kering setebal 2-3 cm untuk perambatan semangka dan peletakan buah.
Penanaman Tanaman Semangka :
- Buat lobang tanam satu minggu sebelum penanaman dengan kedalaman 8-10 cm.
- Berjarak 20-30 cm dari tepi bedengan dengan jarak antara lubang sekitar 90-100 cm.
- Penanaman sebaiknya pagi atau sore hari kemudian bibit disiram hingga cukup basah.
Pemeliharaan Tanaman Semangka :
- Lakukan penyulaman jika ada tanaman yang mati dan sebaiknya dilakukan 3 - 5 hari setelah tanam.
- Tanaman semangka cukup mempunyai dua buah saja, dengan pengaturan cabang primer yang cenderung banyak. Dipelihara 2-3 cabang tanpa memotong ranting sekunder. Perlu penyiangan pada ranting yang tidak berguna, ujung cabang sekunder dipangkas dan disisakan 2 helai daun. Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buah dipotong karena mengganggu pertumbuhan buah.
- Lakuukan perempelan tunas-tunas muda yang tidak berguna karena mempengaruhi pertumbuhan pohon/buah semangka yang sedang berkembang.
- Pengairan melalui saluran diantara bedengan atau digembor dengan interval 4-6 hari. Volume pengairan tidak boleh berlebihan.
Pemupukan Tanaman Semangka :
Berikut adalah cara pemupukan tanaman semangka setelah di lakukan penanaman :
Susulan I (3 hari)
ZA 40 kg/ ha
TSP - kg/ ha
KCl 40 kg/ ha
Susulan II Daun 4-6 helai
ZA 120 kg/ ha
TSP 85 kg/ ha
KCl 80 kg/ ha
Susulan III Batang 45–55 cm
ZA 170 kg/ ha
TSP - kg/ ha
KCl 30 kg/ ha
Susulan IV Tanaman bunga
ZA 130 kg/ ha
TSP - kg/ ha
KCl 30 kg/ ha
Susulan V Buah masih pentil
ZA 80 kg/ ha
TSP - kg/ ha
KCl 30 kg/ ha
Hama dan Penyakit Tanaman Semangka :
Hama Tanaman Semangka :
a. Thrips
Berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas. Cara penularan secara mengembara dimalam hari, menetap dan berkembang biak. Pengendalian: semprotkan Natural BVR atau Pestona.
b. Ulat Perusak Daun
Berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning, gejala : daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya dan terlihat dari jauh seperti berlubang. Pengendalian: dilakukan penyemprotan Natural Vitura atau Pestona.
c. Tungau
Binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/kehijauan berukuran kecil mengisap cairan tanaman. Tandanya, tampak jaring-jaring sarang binatang ini di bawah permukaan daun, warna dedaunan akan pucat. Pengendalian: semprot Natural BVR atau Pestona.
d. Ulat Tanah
Berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm, aktif merusak dan bergerak pada malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-tunas muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman. Pengendalian: (1) penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat disekitarnya; (2) pengendalian dengan penyemprotan Natural Vitura/Virexi atau Pestona.
e. Lalat Buah
Ciri-ciri mempunyai sayap yang transparan berwarna kuning dengan bercak-bercak dan mempunyai belalai. Tanda-tanda serangan : terdapat bekas luka pada kulit buah (seperti tusukan belalai), daging buah beraroma sedikit masam dan terlihat memar. Pengendalian : membersihkan lingkungan, tanah bekas hama dibalikan dengan dibajak/dicangkul, pemasangan perangkap lalat buah dan semprot Pestona.
Penyakit Tanaman Semangka :
a. Layu Fusarium
Penyebab: lingkungan/situasi yang memungkinkan tumbuh jamur (hawa yang terlalu lembab). Gejala: timbul kebusukan pada tanaman yang tadinya lebat dan subur. Pengendalian: (1) dengan pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi lingkungan, menanam pada areal baru yang belum ditanami, (2) pemberian Natural GLIO sebelum atau pada saat tanam.
b. Bercak Daun
Penyebab: spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yang terserang. Gejala: permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning dan selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering dan mati, atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu. Pengendalian: seperti pada penyakit layu fusarium.
c. Antraknosa
Penyebab: seperti penyakit layu fusarium. Gejala: daun terlihat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah warna kemerahan dan akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas. Pengendalian: seperti pengendalian penyakit layu fusarium.
d. Busuk Semai
Menyerang pada benih yang sedang disemaikan. Gejala: batang bibit berwarna coklat, merambat dan rebah kemudian mati. Pengendalian: pemberian Natural GLIO sebelum penyemaian di media semai.
e. Busuk Buah
Penyebab: jamur/bakteri patogen yang menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah mulai dipetik. Pengendalian: hindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang hari tidak berawan/hujan.
f. Karat Daun
Penyebab: virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun tanaman. Gejala: daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada batang. Pengendalian: sama seperti penyakit layu fusarium.
Panen Buah Semangka :
Umur panen setelah 70-100 hari setelah penanaman. Ciri-cirinya: terjadi perubahan warna buah, dan batang buah mulai mengecil maka buah tersebut bisa dipetik (dipanen).
Pemetikan buah semangka sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah sehingga buah dalam kondisi kering permukaan kulitnya, dan tahan selama dalam penyimpananan ataupun ditangan para pengecer. Sebaiknya pemotongan buah semangka dilakukan beserta tangkainya.
Demikian informasi tentang cara budidaya tanaman semangka semoga bermanfaat dan membantu, Jangan lupa untuk membaca artikel tentang cara budidaya tanaman yang lainnya.
- Pembajakan sedalam + 30 cm, dihaluskan dan diratakan.
- Bersihkan lahan dari sisa-sisa perakaran dan batu.
- Buat bedengan dengna lebar bedengan 6-8 m, tinggi bedengan minimum 20 cm.
- Penggunaan kapur per 1000 m2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit , pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.
- Pemupukan Dasar
a. Pupuk kandang 600 kg/ha, diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam.
b. Pupuk anorganik berupa TSP (200 kg/ha), ZA (140 kg/ha) dan KCl (130 kg/ha).
- Bedengan perlu disiangi, disiram dan diberi plastik mulsa dengan lebar 110-150 cm agar menghambat penguapan air dan tumbuhnya tanaman liar. Di atas mulsa dilapisi jerami kering setebal 2-3 cm untuk perambatan semangka dan peletakan buah.
Penanaman Tanaman Semangka :
- Buat lobang tanam satu minggu sebelum penanaman dengan kedalaman 8-10 cm.
- Berjarak 20-30 cm dari tepi bedengan dengan jarak antara lubang sekitar 90-100 cm.
- Penanaman sebaiknya pagi atau sore hari kemudian bibit disiram hingga cukup basah.
Pemeliharaan Tanaman Semangka :
- Lakukan penyulaman jika ada tanaman yang mati dan sebaiknya dilakukan 3 - 5 hari setelah tanam.
- Tanaman semangka cukup mempunyai dua buah saja, dengan pengaturan cabang primer yang cenderung banyak. Dipelihara 2-3 cabang tanpa memotong ranting sekunder. Perlu penyiangan pada ranting yang tidak berguna, ujung cabang sekunder dipangkas dan disisakan 2 helai daun. Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buah dipotong karena mengganggu pertumbuhan buah.
- Lakuukan perempelan tunas-tunas muda yang tidak berguna karena mempengaruhi pertumbuhan pohon/buah semangka yang sedang berkembang.
- Pengairan melalui saluran diantara bedengan atau digembor dengan interval 4-6 hari. Volume pengairan tidak boleh berlebihan.
Pemupukan Tanaman Semangka :
Berikut adalah cara pemupukan tanaman semangka setelah di lakukan penanaman :
Susulan I (3 hari)
ZA 40 kg/ ha
TSP - kg/ ha
KCl 40 kg/ ha
Susulan II Daun 4-6 helai
ZA 120 kg/ ha
TSP 85 kg/ ha
KCl 80 kg/ ha
Susulan III Batang 45–55 cm
ZA 170 kg/ ha
TSP - kg/ ha
KCl 30 kg/ ha
Susulan IV Tanaman bunga
ZA 130 kg/ ha
TSP - kg/ ha
KCl 30 kg/ ha
Susulan V Buah masih pentil
ZA 80 kg/ ha
TSP - kg/ ha
KCl 30 kg/ ha
Hama dan Penyakit Tanaman Semangka :
Hama Tanaman Semangka :
a. Thrips
Berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas. Cara penularan secara mengembara dimalam hari, menetap dan berkembang biak. Pengendalian: semprotkan Natural BVR atau Pestona.
b. Ulat Perusak Daun
Berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning, gejala : daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya dan terlihat dari jauh seperti berlubang. Pengendalian: dilakukan penyemprotan Natural Vitura atau Pestona.
c. Tungau
Binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/kehijauan berukuran kecil mengisap cairan tanaman. Tandanya, tampak jaring-jaring sarang binatang ini di bawah permukaan daun, warna dedaunan akan pucat. Pengendalian: semprot Natural BVR atau Pestona.
d. Ulat Tanah
Berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm, aktif merusak dan bergerak pada malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-tunas muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman. Pengendalian: (1) penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat disekitarnya; (2) pengendalian dengan penyemprotan Natural Vitura/Virexi atau Pestona.
e. Lalat Buah
Ciri-ciri mempunyai sayap yang transparan berwarna kuning dengan bercak-bercak dan mempunyai belalai. Tanda-tanda serangan : terdapat bekas luka pada kulit buah (seperti tusukan belalai), daging buah beraroma sedikit masam dan terlihat memar. Pengendalian : membersihkan lingkungan, tanah bekas hama dibalikan dengan dibajak/dicangkul, pemasangan perangkap lalat buah dan semprot Pestona.
Penyakit Tanaman Semangka :
a. Layu Fusarium
Penyebab: lingkungan/situasi yang memungkinkan tumbuh jamur (hawa yang terlalu lembab). Gejala: timbul kebusukan pada tanaman yang tadinya lebat dan subur. Pengendalian: (1) dengan pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi lingkungan, menanam pada areal baru yang belum ditanami, (2) pemberian Natural GLIO sebelum atau pada saat tanam.
b. Bercak Daun
Penyebab: spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yang terserang. Gejala: permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning dan selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering dan mati, atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu. Pengendalian: seperti pada penyakit layu fusarium.
c. Antraknosa
Penyebab: seperti penyakit layu fusarium. Gejala: daun terlihat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah warna kemerahan dan akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas. Pengendalian: seperti pengendalian penyakit layu fusarium.
d. Busuk Semai
Menyerang pada benih yang sedang disemaikan. Gejala: batang bibit berwarna coklat, merambat dan rebah kemudian mati. Pengendalian: pemberian Natural GLIO sebelum penyemaian di media semai.
e. Busuk Buah
Penyebab: jamur/bakteri patogen yang menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah mulai dipetik. Pengendalian: hindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang hari tidak berawan/hujan.
f. Karat Daun
Penyebab: virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun tanaman. Gejala: daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada batang. Pengendalian: sama seperti penyakit layu fusarium.
Panen Buah Semangka :
Umur panen setelah 70-100 hari setelah penanaman. Ciri-cirinya: terjadi perubahan warna buah, dan batang buah mulai mengecil maka buah tersebut bisa dipetik (dipanen).
Pemetikan buah semangka sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah sehingga buah dalam kondisi kering permukaan kulitnya, dan tahan selama dalam penyimpananan ataupun ditangan para pengecer. Sebaiknya pemotongan buah semangka dilakukan beserta tangkainya.
Demikian informasi tentang cara budidaya tanaman semangka semoga bermanfaat dan membantu, Jangan lupa untuk membaca artikel tentang cara budidaya tanaman yang lainnya.
No comments:
Post a Comment