Gejala Kekurangan Dolomite Kelapa Sawit

Gejala Kekurangan Dolomite Pada Tanaman Kelapa Sawit. Pupuk Dolomite merupakan pupuk yang sama dengan pupuk kieserite karena sama-sama mengandung unsur hara magnesium. Dolomite merupakan salah satu jenis pupuk yang di butuhkan oleh tanaman termasuk kelapa sawit, selain pupuk mop/kcl tanaman kelapa sawit juga membutuhkan pupuk Urea, TSP, MOP dan Borate silahkan di klik jika ingin membaca artikelnya karena sudah di tulis secara lengkap.

Pupuk dolomite mengandung 18% unsur hara magnesium sedangkan kieserite yang mengandung lebih besar magenisum yaitu sebesar 36%.

Fungsi pupuk dolomite bagi tanaman kelapa sawit adalah :
1. Untuk pertumbuhan bunga dan buah
Unsur hara magnesium pada pupuk dolomite berguna untuk pertumbuhan bunga dan buah kelapa sawit, jika kekurangan unsur hara magnesium maka bunga betina yang di hasilkan kelapa sawit semakin sedikit.

Dosis pupuk dolomite untuk kelapa sawit adalah 3 kg/batang yang di aplikasikan 1 kali dalam setahun yaitu pada bulan April.

Pupuk dolomite memiliki sifat pelepas lambat karena terbuat dari batuan yang dihaluskan, sehingga dapat di taburkan pada bulan kering.

Pupuk dolomite memiliki sifat antagonis dengan pupuk MOP, Urea dan RP oleh karena itu harus di tabur dengan jarak tabur minimal 1 bulan.

Sehubungan dengan sertifikasi di perkebunan kelapa sawit yaitu RSPO, ISCC dan ISPO maka penaburan pupuk MOP tidak di benarkan dekat dengan pinggir sungai untuk menghindari pencemaran, jarak minimal adalah 10 m dari pinggir sungai.

Gejala kekurangna pupuk dolomite terlihat pada daun kelapa sawit bagian bawah, dimana helaian anak daun mulai menguning dari tepi menuju ke tengah dan akhirnya akan mengering.

Demikian informasi tentang gejala kekurangan pupuk dolomite pada tanaman kelapa sawit. semoga bermanfaat dan menambahah ilmu anda.