Gejala Kekurangan Pupuk MOP Pada Tanaman Kelapa Sawit. Pupuk MOP/KCl merupakan salah satu jenis pupuk yang paling banyak di butuhkan oleh tanaman termasuk kelapa sawit. Selain pupuk mop/kcl tanaman kelapa sawit juga membutuhkan pupuk Urea, Dolomite, Rock Phosphat dan Borate silahkan di klik jika ingin membaca artikelnya karena sudah di tulis secara lengkap.
Pupuk MOP/KCl mengandung 64% unsur hara kalium.
Fungsi unsur hara MOP/KCl bagi tanaman kelapa sawit adalah :
1. Untuk pertumbuhan batang
Unsur hara kalium paling besar berguna untuk pertumbuhan batang kelapa sawit dalam hal ini berguna untuk menguatkan batang.
2. Untuk pembentukan bakal buah
Bersama dengan unsur hara yang lain untuk pembentukan buah kelapa sawit.
Dosis pupuk MOP/KCL untuk kelapa sawit adalah 3 kg/batang yang di aplikasikan 2 kali dalam setahun yaitu 1,5 kg pada bulan Februari dan 1,5 kg pada Agustus.
Pupuk MOP/KCL memiliki sifat mudah menguap sehingga aplikasinya harus di lakukan pada saat tanah masih lembab dan bukan pada saat tanah mengalirkan air karena dari hasil penelitian tingkat penguapan adalah 30%/hari.
Pupuk MOP/KCL memiliki sifat antagonis dengan pupuk dolomite dan borate oleh karena itu harus di tabur dengan jarak tabur minimal 1 bulan tetapi pupuk MOP memiliki sifat sinergis dengan Urea sehingga dapat di aplikasikan secara bersamaa.
Sehubungan dengan sertifikasi di perkebunan kelapa sawit yaitu RSPO, ISCC dan ISPO maka penaburan pupuk MOP tidak di benarkan dekat dengan pinggir sungai untuk menghindari pencemaran, jarak minimal adalah 10 m dari pinggir sungai.
Gejala kekurangna unsur hara nitrogen terlihat pada daun yang paling ujung atau daun muda dimana warna daun menjadi pucat terutama di siang hari akan kelihatan dengan jelas sekali.
Demikian informasi tentang gejala kekurangan pupuk MOP pada tanaman kelapa sawit. semoga bermanfaat dan menambahah ilmu anda.
Fungsi unsur hara MOP/KCl bagi tanaman kelapa sawit adalah :
1. Untuk pertumbuhan batang
Unsur hara kalium paling besar berguna untuk pertumbuhan batang kelapa sawit dalam hal ini berguna untuk menguatkan batang.
2. Untuk pembentukan bakal buah
Bersama dengan unsur hara yang lain untuk pembentukan buah kelapa sawit.
Dosis pupuk MOP/KCL untuk kelapa sawit adalah 3 kg/batang yang di aplikasikan 2 kali dalam setahun yaitu 1,5 kg pada bulan Februari dan 1,5 kg pada Agustus.
Pupuk MOP/KCL memiliki sifat mudah menguap sehingga aplikasinya harus di lakukan pada saat tanah masih lembab dan bukan pada saat tanah mengalirkan air karena dari hasil penelitian tingkat penguapan adalah 30%/hari.
Pupuk MOP/KCL memiliki sifat antagonis dengan pupuk dolomite dan borate oleh karena itu harus di tabur dengan jarak tabur minimal 1 bulan tetapi pupuk MOP memiliki sifat sinergis dengan Urea sehingga dapat di aplikasikan secara bersamaa.
Sehubungan dengan sertifikasi di perkebunan kelapa sawit yaitu RSPO, ISCC dan ISPO maka penaburan pupuk MOP tidak di benarkan dekat dengan pinggir sungai untuk menghindari pencemaran, jarak minimal adalah 10 m dari pinggir sungai.
Gejala kekurangna unsur hara nitrogen terlihat pada daun yang paling ujung atau daun muda dimana warna daun menjadi pucat terutama di siang hari akan kelihatan dengan jelas sekali.
Demikian informasi tentang gejala kekurangan pupuk MOP pada tanaman kelapa sawit. semoga bermanfaat dan menambahah ilmu anda.
No comments:
Post a Comment