Thursday, February 28, 2013

Cara Budidaya Tanaman Jagung

Cara Budidaya Tanaman Jagung | Cara Budidaya Jagung Manis. Tanaman jagung memiliki nama latin Zea mays. Jagung berasal dari Amerika kemudian tersebar ke Asia dan Afrika melalui perdagangani orang-orang Eropa yang ke Amerika. Jagung masuk ke Indonesia sekitar abad ke-16 di bawa oleh bangsa Portugal. Dalam artikel kali ini akan di bahas tentang cara budidaya jagung secara lengkap.


Klasifikasi tanaman jagung :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Zea
Spesies: Zea mays L.

Berdasarkan endospermamya, maka jagung dapat digolongkan menjadi beberapa jenis sebagai berikut ini :
a. Jagung Mutiara ( Zea mays var. indurata)
b. Jagung Lekuk ( Zea mays var. inderata)
c. Jagung Manis ( Zea mays var. saccharata)
d. Jagung Brondong ( Zea mays var. everta)
e. Jagung Tepung ( Zea mays var. amylaceae)
f. Jagung Ketan ( Zea mays var. ceratina)
g. Jagung Pod ( Zea mays  var. tunicata)

Syarat Tumbuh Tanaman Jagung :
1. Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata.
2. Membutuhkan sinar matahari yang panjang
3. Tidak tahan ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal.
4. Suhu optimum antara 230 C - 300 C.
5. Ketinggian tempat 0-1800 dpl, ketinggian optimum antara 50-600 m dpl
6. Keasaman tanah pH tanah antara 5,6-7,5.
7. Kemiringan tanah kurang dari 8 %.

Cara Budidaya Jagung :
1. Pembukaan lahan
a. Lahan di bersihkan dari sisa tanaman atau tumbuhan dengan cara manual, kimia atau dengan menggunakan traktor
b. Tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek.
c. Jika pH tanah kurang dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata/pada barisan tanaman, + 1 bulan sebelum tanam.

2. Penanaman jagung
a. Syarat benih : Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 20-30 kg/ha.

b. Beberapa pola tanam jagung yang dapat di lakukan :
1. Tumpang sari ( intercropping ), melakukan penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau berbeda). Contoh: tumpang sari sama umur seperti jagung dan kedelai; tumpang sari beda umur seperti jagung, ketela pohon, padi gogo.
2. Tumpang gilir ( Multiple Cropping ), dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo, kedelai, kacang tanah, dll.
3. Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping ): pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung disisipkan kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.
4. Tanaman Campuran ( Mixed Cropping ) : penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.

c. Cara penanaman jagung adalah lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang diisi 2-3 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya 40x100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanamnya 25x75 cm (1 tanaman/lubang).

3. Pemeliharaan jagung :
a. Penjarangan dan Penyulaman : Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.
b. Penyiangan : Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.
c. Pembumbunan : Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang.
d. Pengairan dan Penyiraman : Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.
e. Pemupukan : Dosis pemupukan untuk budidaya tanaman jagung yang umumnya dianjurkan yaitu pupuk Urea 450 kg/ha; pupuk SP-36 100 kg/ha; dan KCl 100 kg/ha. Pupuk Urea diaplikasikan sebanyak 3 kali masing-masing 150 kg/ha yaitu pada saat tanam, 3 Minggu Setelah Tanam (MST) dan 6 MST. Sementara itu, pupuk SP-36 dan KCl diberikan ke dalam tanah saat tanam. Alternatif lain dosis pemupukan untuk jagung, apabila menggunakan pupuk majemuk yaitu pemberian pupuk NPK Phonska (15-15-15) 400 kg/ha dan Urea 200 kg/ha. Pupuk NPK Phonska diaplikasikan 2 kali yaitu saat tanam (250 kg) dan saat 3 MST (150 kg). Sama halnya dengan NPK Phonska, pupuk Urea juga diaplikasikan 2X yaitu 100 kg saat tanaman berumur 3 MST dan 100 kg saat 6 MST. Pemberian pupuk ke dalam tanah dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak 7-10 cm di samping lubang tanaman dan ditutup dengan tanah. Selain pupuk anorganik, pupuk organik (pupuk kandang/kompos) perlu diberikan ke dalam tanah untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Dosis yang diperlukan yaitu sekitar 5 ton/ha dan diberikan saat tanam sebagai penutup lubang tanam.

f. Hama dan Penyakit
1. Hama
- Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)
Gejala: daun berubah warna menjadi kekuningan, bagian yang terserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati. Penyebab: lalat bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna punggung kuning kehijauan bergaris, warna perut coklat kekuningan, warna telur putih mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 mm. Pengendalian: (1) penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman. (2) tanaman yang terserang segera dicabut dan dimusnahkan. (3) Sanitasi kebun.
- Ulat Pemotong
Gejala: tanaman terpotong beberapa cm diatas permukaan tanah, ditandai dengan bekas gigitan pada batangnya, akibatnya tanaman yang masih muda roboh. Penyebab: beberapa jenis ulat pemotong: Agrotis ipsilon; Spodoptera litura, penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis), dan penggerek buah jagung (Helicoverpa armigera). Pengendalian: (1) Tanam serentak atau pergiliran tanaman; (2) cari dan bunuh ulat-ulat tersebut (biasanya terdapat di dalam tanah)

2. Penyakit
- Penyakit bulai (Downy mildew)
Penyebab: cendawan Peronosclerospora maydis dan P. javanica serta P. philippinensis, merajalela pada suhu udara 270 C ke atas serta keadaan udara lembab. Gejala: (1) umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) umur 3-5 minggu mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi; (3) pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua. Pengendalian: (1) penanaman menjelang atau awal musim penghujan; (2) pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas tahan; (3) cabut tanaman terserang dan musnahkan
- Penyakit bercak daun (Leaf bligh)
Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum. Gejala: pada daun tampak bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampak basah, kemudian berubah warna menjadi coklat kekuning-kuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh permukaan daun berwarna coklat. Pengendalian: (1) pergiliran tanaman. (2) mengatur kondisi lahan tidak lembab
- Penyakit karat (Rust)
Penyebab: cendawan Puccinia sorghi Schw dan P.polypora Underw. Gejala: pada tanaman dewasa, daun tua terdapat titik-titik noda berwarna merah kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk berwarna kuning kecoklatan, serbuk cendawan ini berkembang dan memanjang. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban; (2) menanam varietas tahan terhadap penyakit; (3) sanitasi kebun; (4) semprot dengan GLIO.
- Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut)
Penyebab: cendawan Ustilago maydis (DC) Cda, Ustilago zeae (Schw) Ung, Uredo zeae Schw, Uredo maydis DC. Gejala: masuknya cendawan ini ke dalam biji pada tongkol sehingga terjadi pembengkakan dan mengeluarkan kelenjar (gall), pembengkakan ini menyebabkan pembungkus rusak dan spora tersebar. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban; (2) memotong bagian tanaman dan dibakar
- Penyakit busuk tongkol dan busuk biji
Penyebab: cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae (Schw), Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme. Gejala: dapat diketahui setelah membuka pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna merah jambu atau merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang. Pengendalian: (1) menanam jagung varietas tahan, pergiliran tanam, mengatur jarak tanam, perlakuan benih; (2) GLIO di awal tanam.

g. Panen dan Pasca Panen
1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen + 86-96 hari setelah tanam. Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh (diameter tongkol 1-2 cm), jagung rebus/bakar, dipanen ketika matang susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih, tepung dll dipanen jika sudah matang fisiologis.
2. Cara Panen
Putar tongkol berikut kelobotnya/patahkan tangkai buah jagung.
3. Pengupasan
Dikupas saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai, agar kadar air dalam tongkol dapat diturunkan sehingga cendawan tidak tumbuh.
4. Pengeringan
Pengeringan jagung dengan sinar matahari (+7-8 hari) hingga kadar air + 9% -11 % atau dengan mesin pengering.
5. Pemipilan
Setelah kering dipipil dengan tangan atau alat pemipil jagung.
6. Penyortiran dan Penggolongan
Biji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dll). Penyortiran untuk menghindari serangan jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan.

Demikian informasi tentang cara budidaya tanaman jagung semoga dapat membantu dan bermanfaat.

Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam dan Terpal

Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam dan Terpal. Prospek bisnis ikan lele saat ini sangat menjanjikan seiring dengan pangsa pasar ikan ini yang semakin meluas di Indonesia. Permintaan akan ikan lele setiap tahunnya selalu meningkat apalagi saat ini banyak makanan yang menjual produk dari ikan lele terutama pecal lele yang saat ini terdapat di setiap pelosok di Indonesia. Dalam artikel kali ini akan di bahas mengenai cara budidaya ikan lele tersebut secara lengkap buat anda.

Klasifikasi ikan lele :
Kingdom : Animalia.
Filum: Chordata.
Kelas: tinopterygii.
Ordo: Siluriformes.
Famili: Clariidae.
Genus: Clarias

Beberapa spesies ikan lele di dunia adalah :
  • Clarias batrachus (Linnaeus, 1758). Disebut juga Lele kampung, Kalang, Ikan Maut, Ikan Pintet. Menyebar di Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk di Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
  • Clarias gariepinus (Burchell, 1822). Disebut sebagai Lele Dumbo (King Catfish). Menyebar luas di Afrika dan Asia Kecil, kini diternakkan di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
  • Clarias insolitus (Ng, 2003). Endemik di aliran Sungai Barito, Kalimantan.
  • Clarias intermedius (Teugels, Sudarto & Pouyaud, 2001). Endemik di Kalimantan Tengah, di antara Sampit dengan Sungai Barito.
  • Clarias kapuasensis (Sudarto, Teugels & Pouyaud, 2003). Endemik di Kalimantan Barat, di sekitar aliran Sungai Melawi dan Kapuas.
  • Clarias leiacanthus (Bleeker, 1851). Endemik di Kalimantan Barat, di aliran Sungai Kapuas.
  • Clarias meladerma (Bleeker, 1846). Disebut juga dengan Wiru, Wais, Ikan Duri, atau Lele Hitam. Terdapat di lembah Sungai Mekong, Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Filipina.
  • Clarias microstomus (Ng, 2001). Endemik di Kalimantan Timur, di sekitar aliran Sungai Mahakam dan Kayan.
  • Clarias nieuhofii (Valenciennes, 1840). Disebut juga dengan Limbat, Lembat. Terdapat di Sumatra, Kalimantan, India, Filipina, Thailand, dan pesisir Kamboja, serta kemungkinan di sisi Pegunungan Cardamom di arah Sungai Mekong.
  • Clarias nigricans (Ng, 2003). Endemik di Kalimantan Timur, di sekitar aliran Sungai Mahakam.
  • Clarias olivaceus (Fowler, 1904). Endemik di Sumatera Barat, di sungai-sungai dataran tinggi.
  • Clarias planiceps (Ng, 1999). Disebut juga sebagai Lele Kepala-pipih. Endemik Kalimantan. Habitatnya meliputi hulu Sungai Rajang dan Kapuas, Kalimantan Barat, serta Sungai Kayan, Kaltim.
  • Clarias pseudoleiacanthus (Sudarto, Teugels & Pouyaud, 2003). Endemik Kalimantan.
  • Clarias pseudonieuhofii (Sudarto, Teugels & Pouyaud, 2004). Endemik Kalimantan Barat, pada sistem Sungai Kapuas bagian hulu.
  • Clarias teijsmanni (Bleeker, 1857). Dinamakan juga sebagai Lele Kembang. Menyebar di sekitar aliran Sungai Kapuas, Kalimantan Barat, dan Jawa.
Nama daerah iakan lele adalah : Ikan Kalang (Sumatra Barat), Ikan Maut (Gayo dan Aceh), Ikan Kalang Putih (Padang), Ikan Duri (Sumatera Selatan), Ikan Sibakut (Karo), Ikan Pintet, ikan Kaleh (Kalimantan Selatan), Ikan Penang (Kalimantan Timur), Ikan Keling (Makassar), Ikan Cepi (Sulawesi Selatan), Ikan Lele, Wais, dan Lindi (Jawa Tengah), Ikan Wiru (Jawa Barat)

Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam dan Terpal adalah sebagai  berikut :

Pembuatan Kolam Terpal
1. Siapkan terpal sesuai dengan ukuran kolam
2. Ukuran kolam 2 x 1x 0.6 meter untuk 100 ekor ikan
3. Untuk kolam pemmbuatan kolam di dalam tanah maka tanah di gali sedangkan sedalam 0,6 m
4. Untuk kolam di atas tanah diberi papan samping untuk penahan terpal setinggi 0,6m
5. Pasang terpal di dalam tanah atau di papan
6. Pada terpal berikan sebuah pipa  berdiameter 1 inchi untuk saluran pembuangan air

Pemeliharaan Ikan Lele

1. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari. Lebih bagus dilakukan pemberian makanan lebih dari dua kali sehari, tetapi dengan jumlah yang lebih sedikit. Bila lingkungan tersedia pakan alami seperti bekicot, kerang, keoang emas, rayap dan lain-lain, dapat dilakukan untuk menambah makanan alami untuk lele. Makanan alami ini selain menghemat pengeluaran juga bisa memberi kandungan protein yang tinggi sehingga pertumbuhan lele akan lebih cepat.
2. Penggantian air kolam terpal juga perlu dilakukan 10-30 persen setiap minggu. Meski ikan lele dianggap tahan terhadap kondisi air, tetapi bila air kolam terpal tidak diganti akan membuat kondisi air menjadi bau. Dengan kondisi air yang berbau akan membuat ikan lele mudah diserang penyakit.
3. Khusus untuk ikan lele pada usia 1 bulan, perlu dilakukan seleksi dan pemisahan yang memiliki ukuran yang berbeda. Meski Lele dumbo tahan terhadap kondisi air yang buruk ada baiknya perlu diganti air sekitar 10-30% setiap minggu, agar kolam tidak terlalu kotor dan berbau.
4. Penyakit pada ikan lele mudah menyerang pada air dengan kondisi yang kotor. Pada usia satu bulan atau lebih, maka jika diperlukan perlu dilakukan seleksi dan pemisahan lele yang memiliki ukuran yang berbeda. Biasanya lele mengalami pertumbuhan yang tidak sama, sehingga jika tidak dipisahkan lele dengan ukuran kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan. Selain itu pisahkan jika ada ikan yang terindikasi terserang penyakit agar tidak menular.

Panen ikan lele dapat dilakukan pada umur 90-100 hari setelah ikan di tabur di kolam.

Perbedaan budidaya ikan lele di kolam terpal dengan kolam biasa terletak pada jenis kolamnya saja sedangkan yang lainnya sama. Demikian artikel cara budidaya ikan lele semoga dapat membantu dan bermanfaat bagi kita semua.

Cara Alami Mengatasi Amandel

Cara Alami Mengatasi Amandel. Sedang memiliki masalah penyakit amandel tetapi ingin mengatasinya dengan menggunakan ramuan herbal maka artikel ini akan akan membantu anda sebab akan diberikan resep untuk mengobati penyakit amandel anda tersebut secara tradisional. Resep obat alami tradisional untuk penyakit amandel ini tidak akan menimbulkan efek samping bagi tubuh anda karena diramu dari bahan alami.

Penyakit amandel dapat disebebkan oleh mikroorganisme seperti jamur, bakteri dan bahkan virus sehingga akan menibulkan gejala berupa penyakit alergi pada bagian tubuh kita.

Amandel juga dapat disebabkan oleh kurangnya asupan cairan air kedalam tubuh sehingga tengorokan menjadi luka.

Kebiasaan minum - minuman yang dingin dan merokok juga dapat menjadi penyebab penyakit amandel.

Gejala penyakit amandel adalah rasa perih atau sakit saat menelan makanan bahkan minuman sekalipun

Berikut adalah resep obat alami secara tradisional untuk penyakit amandel anda tersebut :

Resep obat tradisional penyakit amandel 1
a. Bahan - bahan alami uantuk Resepobat alami tradisional untuk penyakit amandel
- Jeruk nipis sebanyak 10 buah
- kapur sirih secukupnya

b. Cara pembuatan Resep obat alami tradisional untuk penyakit amandel :
Peras ketiga buah jeruk nipis kemudian bubuhkan sedikit kapur sirih kedalamnya lalu aduk hingga merata.

c. Cara pemakaian Resep obat alami tradisional untuk penyakit amandel
Minum ramuan diatas secara teratur 2 kali sehari kepada penderita penyakit amandel  selama satu minggu maka penyakit tersebut akan sembuh

Resep obat tradisional penyakit amandel 2
a.Bahan - bahan alami uantuk Resepobat alami tradisional untuk penyakit amandel
-  Tangkai daun pisang sebanyak 3 tangkai
-  kapur sirih seujung kuku

b. Cara pembuatan Resep obat alami tradisional untuk penyakit amandel :
Tangkai daun pisang dicacah, kemudian diperas airnya. air tersebut kemudian dibubuhi kapur daun sirih lalu didaduk hingga larut

c. Cara pemakaian Resep obat alami tradisional untuk penyakit amandel
Air ramuan diatas dioleskan pada leher penderita penyakit amandel secara teratur setiap sore dan malam hari sebelum tidur.

Semoga penyakit amandel anda sembuh dengan Resep obat alami tradisional untuk penyakit amandel diatas. Selamat Mencoba

Tag : amandel, Obat amandel, Obat amandel alami, resep amandel, resep obat amandel alami, obat alami amandel, resep obat alami amandel, cara mengobati amandel, penyebab amandel, solusi penyakit amandel, obat tradisional amandel, penyakit amandel, sumber amandel, amandel dan cara penangulangannya, obat jitu amandel, gejala penyakit amandel, ciri penyakit amandel

Cara Tradisional Mengobati Penyakit Ambeien

Cara Tradisional Mengobati Penyakit Ambeien. Ambeien atau sekarang sering disebut dengan penyakit embeyen adalah penyakit yang terjadi karena pembengkakan usus besar. Pembengkakan usus besar ini terjadi karena usus yang luka atau terinfeksi dalam waktu yang terlalau lama.

Kebiasaan minum air putih yang sedikit adalah penyebab penyakit ambeien. Kebiasaan ini menyebabkan pembuangan air besar menjadi keras sehingga usus menjadi luka. Lambat laun usus tersebut kemudian akan menjadi bengkak karena sering mengalami luka.

Nah Jika anda sedang memiliki masalah dengan penyakit ambeien maka dalam artikel ini akan diberikan resep untuk mengobati penyakit ambeien anda tersebut secara tradisional. Resep obat alami tradisional untuk penyakit ambeien ini tidak akan menimbulkan efek samping bagi tubuh anda karena diramu dari bahan alami.

Gejala penyakit amandel adalah rasa perih atau sakit pada saat buang air besar kadang disertai dengan pendarahan. Jika gejala sudah parah maka akan keluar usus yang membengkak melalui anus.

Berikut adalah resep obat alami secara tradisional untuk penyakit ambeien anda tersebut :

Resep obat alami secara tradisional untuk penyakit ambeien 1
a. Bahan - bahan alami untuk Resep obat alami secara tradisional untuk penyakit ambeien
- Pisang ambon sebanyak satu buah
- Susu murni sebanyak satu gelas

b. Cara pembuatan Resep obat alami secara tradisional untuk penyakit ambeien :
- Lunakkan pisang ambin dengan bender kemudian tambahkan susu murni sebanyak satu gelas, blander terus hingga memjadi juice

c. Cara pemakaian Resep obat alami secara tradisional untuk penyakit ambeien
Minum ramuan diatas secara teratur 3 kali sehari kepada penderita penyakit ambeien  selama satu minggu maka penyakit tersebut akan sembuh

Resep obat alami secara tradisional untuk penyakit ambeien 2
a.Bahan - bahan alami uantuk Resep obat alami secara tradisional untuk penyakit ambeien
-  Kangkung (akar, batang dan daun) sebanyak 10 batang
- Telor ayam kampung satu butir
- Garam dapur secukupnya

b. Cara pembuatan obat alami secara tradisional untuk penyakit ambeien :
Kangkung dicuci dengan air hangat kemudian ditumbuh hingga halus dan peras untuk mendapatkan airnya. air perasan kangkung kemudian dicampur dengan telor dan garam secukupnya. Lalu aduk hingga merata menjadi seperti juice.

c. Cara pemakaian obat alami secara tradisional untuk penyakit ambeien
Air ramuan diatas diminum 1 kali sehari secara teratur setiap malam hari sebelum tidur.

Semoga penyakit ambean anda sembuh dengan Resep obat alami tradisional untuk penyakit ambeien diatas. Selamat Mencoba

Tag : ambeien, Obat ambeien, Obat ambeien alami, resep ambeien, resep obat ambeien, resep obat ambeien alami, obat alami ambeien, resep obat alami ambeien, cara mengobati ambeien, penyebab ambeien, solusi penyakit ambeien, obat tradisional ambeien, penyakit ambeien, sumber ambeien, ambeien dan cara penangulangannya, obat jitu ambeien, gejala penyakit ambeien, ciri penyakit ambeien

Wednesday, February 27, 2013

Contoh Judul Skripsi Bahasa Inggris

Contoh Judul Skripsi Bahasa Inggris. Bingung menentukan judul skripsi padahal sudah saatnya untuk mengajukan maka artikel ini akan membantu anda untuk menemukan judul skripsi yang cocok buat anda. Bagi Anda mahasiswa jurusan sastra Bahasa Inggris, maka berikut ini akan dipublikasikan beberapa contoh judul skripsi Bahasa Inggris yang dapat menjadi inspirasi Anda untuk membuat judul skripsi yang lebih baik lagi.

  1. Efektivitas E-Learning terhadap Pembelajaran Bahasa Inggris di SMA xxx
  2. Karakteristik Metode Contextual Teaching and Learning yang Diterapkan di SMA xxx
  3. Hubungan antara Motivasi Belajar Bahasa Inggris Siswa dan Tingkat Prestasi yang Dicapai Siswa di SMA xxx
  4. Hubungan antara Kemampuan Ekonomi dan Tingkat Prestasi dalam Pelajaran Bahasa Inggris Siswa di SMK xxx
  5. Pengaruh Suasana Kelas terhadap Efektivitas Pembelajaran bahasa Inggris di SMA xxx
  6. Pengaruh Kelengkapan Media Pembelajaran terhadap Tingkat Pencapaian Prestasi Siswa dalam Pelajaran Bahasa Inggris di SMP xxx
  7. Efektivitas Penggunaan Media Gambar dalam Pengajaran Vocabulary untuk Siswa Sekolah Dasar xxx
  8. Efektivitas Penggunaan Media Cerita Gambar dalam Pengajaran Reading untuk Siswa Sekolah Dasar xxx
  9. Upaya Peningkatan Kemampuan Vocabulary Siswa Sekolah Dasar melalui Media Film Blue’s Clues di SD xxx
  10. Upaya Peningkatan Kemampuan Vocabulary Siswa Sekolah Dasar melalui Media Film Dora the Explorer di SD xxx
  11. Efektivitas Penggunaan Media Lagu dalam Pengajaran Listening di SMP xxx
  12. Upaya Peningkatan Kemampuan Speaking melalui Conversation Club di SMA xxx
  13. Upaya Peningkatan Pengajaran Listening Melalui Lagu Di SMP N 1 Yogyakarta
  14. Upaya Peningkatan Pengajaran Vocabulary Melalui Hangoro Games di SMPN 1 Yogyakart
  15. Upaya Peningkatan Pengajaran Reading Melalui Hello English Magazine di SMPN 1 xxx
  16. Upaya Peningkatan Pengajaran Pengajaran Speaking Melalui Speaking Club di SMP xxx
  17. Upaya Peningkatan Pengajaran Writing Melalui Kegiatan Penulisan Diary bagi Siswa SMPN xxxx
  18. Upaya Peningkatan Pengajaran Vocabulary Melalui kartu di SMPN Yogyakarta
  19. Upaya Peningkatan Pengajaran Listening Melalui Melalui Media Internet
  20. Upaya Peningkatan Pengajaran Pronunciation Melalui Media Internet
Demikian informasi tentang contoh judul skripsi bahasa inggris semoga dapat membantu dan bermanfaat.

Lowongan Kerja Medan Maret 2013

Lowongan Kerja Medan Maret 2013. Kali ini ada beberapa lowongan kerja yang tersedia untuk bulan maret 2013 di kota medan sumatera utara.Lowongan di medan kali ini tersedia untuk berbagai posisi dan berbagai tingkat pendidikan mulai dari SMA dan Sarjana.

Berikut adalah lowongan kerja dan persyaratannya untuk kota Medan Sumatera Utara pada bulan Maret 2013.

1. PT ADIRA QUANTUM MULTIFINANCE MEDAN Credit Analyst (CA-STR) Sumatera Utara - Siantar

Persyaratan :
Pendidikan Min S1, diutamakan jurusan Teknik, MIPA, dan Ekonomi Akuntansi
IPK min 2,75
Usia maksimum 27 tahun
Fresh graduate atau memiliki pengalaman bekerja di bidang analisa kredit merupakan nilai tambah
Memiliki daya analisa yang tajam, komunikasi yang baik, dan keterampilan interpersonal
Bersedia ditempatkan di Siantar
Segera kirimkan surat lamaran lengkap anda ke email : recruitment.aqmf@adirakredit.co.id (max. file 900 kb), serta cantumkan kode posisi sebagai email subject dengan format CA– STR (2702)
Atau
Kirimkan surat lamaran & CV lengkap anda ke :
PT ADIRA QUANTUM MULTIFINANCE MEDAN
Jl. Guru Patimpus No.1U-1V Medan Sumatera Utara 20122

2. PT Soci Mas Sebagai Group Leader Medan (Sumatera Utara)
Pesyaratan :

S1 Chemical/Mechanical Engineering pengalaman 5 tahun
D3 Chemical/Mechanical Engineering pengalaman 10 tahun
Experiences in running Saponification & Soap, Beading, Flaking, Drumming, etc.
Strong Interpersonal Skill and managing man power
Send your Application Letter supported with CV, recent photograph (color with red background), Copy of ID card (KTP), Copy of Graduation Certificate (Ijasah), Copy of Reference Letter (if any), and Active Contact Number (Phone or Mobile Phone) to :

PT SOCI MAS
 Jl. Pulau Irian No. 2, Kawasan Industri Medan (KIM)
Saentis, Percut Sei Tuan, Deli Serdang - 20371
Or send your softcopy to our recruitment email : hrd@soci.co.id(in pdf/jpg)

3. PT Capella Dinamika Nusantara sebagai Administration Head (ADH) Sumatera Utara - Medan

Persyaratan :
Pria, usia max. 30 tahun.
Pendidikan min. D3 semua jurusan
Menguasai Open Office/Microsoft Office (Word, Excel, Power Point).
Lebih diutamakan yang bersedia untuk ditempatkan di luar kota.
Berkepribadian baik dan memiliki wawasan luas.
Kirimkan berkas lamaran lengkap anda melalui via email ke :
man.recruitment@gmail.com

Demikian informasi tentang lowongan kerja medan maret 2013, kalau masih belum cocok silahkan anda cari yang lainnya di jobstreet.com

Judul Skripsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul Skripsi Manajemen Sumber Daya Manusia. Anda sedang persiapan untuk penulisan skripsi tetapi masih binggung dengan judul yang akan di pilih berikut ini akan di sajikan kumpulan judul skripsi MSDM yang dapat anda gunakan sebagai acuan untuk mempermudah membuat judul skripsi anda
  1. PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. KEMBANG JEPUN X
  2. PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KAYU KARYA MULYA KANOR BOJONEGORO
  3. ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN SEBELUM DAN SETELAH PELATIHAN PADA PT. ASURANSI JIWA CENTRAL ASIA RAYA CABANG 
  4. ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN UPAH DAN INSENTIF TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK SUMBER REJEKI PASURUAN
    1. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. IMIT TULUNGAGUNG
    2. PENGARUH INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ROKOK LEMBANG JAYA MALANG
        PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK LEMBANG JAYA MALANG
        PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM CABANG TULUNGAGUNG
        PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TEGEL DAYA GUNA LUMAJANG
        PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI DALAM BENTUK INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA HOTEL X
        PERANAN MOTIVASI KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KUD. “SUMBER MAKMUR” NGANTANG KAB. MALANG
        PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN DISTRIBUSI PADA PT. PERTAMINA (PERSERO) INSTALASI TANJUNG UBAN
        PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KNALPOT RODA JAYA MALANG
        PELAKSANAAN ANALISA JABATAN YANG TEPAT GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA PADA SEKSI PENGUKURAN DAN PERPETAAN BIRO PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PERUSAHAAN PERUM PERHUTANI UNIT X
        ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PELATIHAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN X
        ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOP SAE PUJON MALANG
        PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK VALAS MALANG
        PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI “SAE” PUJON MALANG
        ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PELATIHAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KARTIKA WIJAYA BATU
        PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PEMIMPIN DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PG. X
        PENGARUH INSENTIF TERHADAP TINGKAT PERPUTARAN TENAGA KERJA BAGIAN PEMASARAN PADA CV. YUDHISTIRA JAKARTA
        PENGARUH PEMBERIAN UPAH DAN INSENTIF TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKON YALA SUTRA MALANG
        PENGARUH LINGKUNGAN KERJA PHISIK DAN NON PHISIK TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PT. TELKOM KANCATEL AIRMADIDI MANADO
        PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN HOTEL MUTIARA MALANG)
        PERANAN KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI GUNA MENUNJANG PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERUSAHAAN GARMEN CV. MAMA & LEON TABANAN BALI
        PENGARUH PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ROKOK DJAGUNG PADI MALANG
        PERANAN PRESTASI KERJA KARYAWAN DALAM RANGKA MENCAPAI PROMOSI JABATAN PADA HOTEL WISATA TIDAR MALANG
        ANALISIS PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ROKOK VALAS MALANG
        UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN KERJA GUNA MENUNJANG PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN BORDIR UD. X
        PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN X
        PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PG DJOMBANG BARU DI JOMBANG
        PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI DALAM BENTUK INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN X
        PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI “SALWA” DURENAN-TRENGGALEK
        PELAKSANAAN MOTIVASI DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KECAP CAP “TAWON” MADIUN
        PENGARUH UPAH DAN MASA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. INDUSTRI SANDANG SIMPING – PROBOLINGGO
        PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN X
        ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SDM DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PDAM KABUPATEN X
        PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK “SATU JAYA” TANGGULANGIN SIDOARJO
        PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR PERUM PEGADAIAN X
        PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT CHEIL SAMSUNG INDONESIA DI PASURUAN
        PENGARUH PELATIHAN KERJA KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. OTSUKA INDONESIA
        USAHA MEMPERBAIKI KONDISI LINGKUNGAN KERJA GUNA MENINGKATKAN SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA CV. TRI JAYA PASURUAN.
        PENGARUH PELATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA BAGIAN PRODUKSI SUSU PADA KOPERASI “SAE” PUJON MALANG
        PEMBERIAN INSENTIF YANG EFEKTIF DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN JAMU PAYUNG PUSAKA KEDIRI
        PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. KHARISMA DIAN SUARA MALANG
        PENGARUH INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN JAMU PAYUNG PUSAKA KEDIRI.
        ANALISIS PENGARUH KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI, PENGHARGAAN DAN KEBUTUHAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PD. BPR BANK PASAR KABUPATEN JOMBANG
        PENGARUH KESESUAIAN PENEMPATAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI (STUDI PADA PEGAWAI KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN LAMONGAN)
        PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PABRIK GULA KEBON AGUNG MALANG
        ANALISIS TEHNIK MOTIVASI DAN PRODUKTIVITAS PADA HOTEL DARMA NUSANTARA MAKASSAR
        HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA KUD GONDANGLEGI MALANG
        ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN TINGKAT MENENGAH PADA PABRIK GULA TJOEKIR JOMBANG
        PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN TENUN NASIONAL CV. GOENO NGUNUT TULUNGAGUNG.
        ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI DINAS KEBERSIHAN KOTA SIDOARJO
        PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN PALATINO EMBROIDERY MALANG
        PROGRAM PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KARYAWAN GUNA MENURUNKAN TINGKAT PEMBATALAN JUMLAH SURAT POLIS PT. ASURANSI JIWASRAYA CABANG X.
        PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KONVEKSI UD. JAYANTI TULUNGAGUNG
        ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK 369 BOJONEGORO
        PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. TELKOM TBK. KANCATEL X
        HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN TENAGA KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN VYCARIS COSMETICS BABAT LAMONGAN.
        PENTINGNYA PEMBERIAN MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. MEBELLUSA SEMARANG
        PENGARUH PENEMPATAN KERJA KARYAWAN (Faktor Prestasi Akademis, Pengalaman dan Sikap) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM KANCATEL X
        PERANAN KEDISIPLINAN KERJA DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) PANCER PRAJEKAN BONDOWOSO
        PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP HASIL PRODUKSI PER TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN ROKOK DJAGUNG PADI MALANG
        PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL KUSUMA AGROWISATA BATU
        PELAKSANAAN PENARIKAN TENAGA KERJA YANG TEPAT DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA UD. YESTOYA GROUP MALANG
        PERANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SURYA ASBEST CEMENT INDUSTRI MULYOREJO MALANG
        ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN RAKET ABADI MALANG
        PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG MALANG
        ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERUSAHAAN KRUPUK “KARYA PUTRA JAYA” SIDOARJO
        PERANAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV. TAMAN JATI UTAMA - SINGARAJA – BALI
        PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF YANG EFEKTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KUD DAU KABUPATEN MALANG
        PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEGAIRAHAN DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. MENTARI MASSEN TOYS INDONESIA JOMBANG
        PENGARUH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA PADA PO. ANDY’S KENCANA NGAWI.
        PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BORONGAN BAGIAN PRODUKSI PADA UD. ARISKON MOJOKERTO
        PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN SHANGHAI GANGSAR NGUNUT TULUNGAGUNG
        PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT.TELKOM DI PAMEKASAN
        PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA HOTEL “ARMI” MALANG
        ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TISSUE COLOGNE “COOL CLEAN” MALANG.
        PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN GARMENT PT. ULU WATU TABANAN- BALI
        ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA KOPERASI SAE PUJON
        PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN SEBAGAI SALAH SATU TOLOK UKUR PEMBERIAN PROMOSI JABATAN PADA PERUSAHAAN PT. SURYA ZIG-ZAG KEDIRI
        UPAYA PEMBERIAN INSENTIF GUNA PENINGKATAN KEDISIPLINAN KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KACANG SHANGHAI “GANGSAR” NGUNUT-TULUNGAGUNG
        PELAKSANAAN KEDISIPLINAN KERJA YANG EFEKTIF DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KONVEKSI UD. ”SUBUR MAKMUR” PAKIS-MALANG
        HUBUNGAN KEDISILPINAN KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN REALISASI PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GARMENT PT. ULU WATU TABANAN - BALI.
        ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN HOTEL MUTIARA
        PENGARUH JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Banyuwangi)
        PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. NURFIRDAUSTEKS
        PELAKSANAAN KEDISIPLINAN KARYAWAN GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERUSAHAAN TEGEL CV. CITRA INTI MALANG
        PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GARMENT “MEKAR WANGI COLLECTION” GIANYAR – BALI
        ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF MATERIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT PADA RSUD DR. R SOEDARSONO PASURUAN
        PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. GANDUM MALANG
        PENGARUH INSENTIF DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK “CEMARA MAS” TANGGULANGIN SIDOARJO
        PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. GATRA MAPAN MALANG
        PENGARUH TINGKAT ABSENSI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP CAP BLIMBING PAMEKASAN
        ANALISIS PENGARUH PEUBAH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK BUANA MALANG
        PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PERUM PERHUTANI KPH MALANG
        PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN AUTOCRATIVE DAN PARTICIPATIVE TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA BPR ARTHA SAMUDERA DESA SAMBI KEDIRI
        PERANAN INSENTIF DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK ONGKOWIDJOJO BLITAR
        Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai (Studi Pada Pegawai PT. Pos Indonesia (Persero) Malang)
        ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP CAP “IKAN LELE” PATI
        PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. HERO SWALAYAN CABANG SARINAH PLAZA MALANG
        PENGARUH INSENTIF MATERIAL DAN NON MATERIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA AJB BUMIPUTERA CABANG X
        ANALISIS PENGARUH VARIABEL KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PG KREBET BARU MALANG


    PENGARUH VARIABEL MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ROKOK PT. BINTANG LIMA MANDIRI JOMBANG
        PENGARUH KESELAMATAN/KESEHATAN KERJA DAN INSENTIF TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ROTI SALWA
        DURENAN TRENGGALEK
        FAKTOR KOMPENSASI YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PABRIK ROKOK ARTO MORO MALANG
        PENGARUH FAKTOR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN PADA PT. KUTAI TIMBER INDONESIA PROBOLINGGO.
        PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MALANG INDAH GENTENG RAJAWALI
        PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) LAWANG
        PERANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA MOTIVASI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERUSAHAAN PLASTIK “SIDO BANGUN” SINGOSARI MALANG
        PENGARUH PEMBERIAN UPAH DAN INSENTIF TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA UD. HARI JAYA MALANG
        PENGARUH FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA HOTEL PELANGI MALANG
        PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KONVEKSI MERCACI MERCANDHISE MALANG
        PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. ULTRA JAYA BEDALI LAWANG
        PELAKSANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA MENUNJANG KELANCARAN PROSES PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GARMENT PT. PANCAMITRA ICHIGOJAYA MALANG
        ANALISIS PENGARUH FAKTOR–FAKTOR PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ANINDITA MULTINIAGA INDONESIA DI SURABAYA
        PERANAN PEMBERIAN INSENTIF NON MATERIAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PR. DJAGUNG PADI MALANG
        PENGARUH INSENTIF FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BUDIONO CURING SAKTI KEDIRI
        PENGARUH UPAH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN CV. JAYA SAKTI GRESIK

Cara Budidaya Tanaman Ginseng

Cara Budidaya Tanaman Ginseng. Pada saat ini sehubungan dengan peningkatan produk herbal maka perusahaan industri farmasi, kosmetika, makanan dan minuman ringan, telah memacu peningkatan permintaan ginseng. Tingginya permintaan ini merupakan salah satu prospek bisnis yang sangat baik untuk melakukan budidaya tanaman ginseng tersebut. Dalam posting kali ini admin KCM akan mempublikasikan bagaimana cara untuk melakukan budidaya tanaman ginseng.


Klasifikasi tanaman ginseng :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Apiales
Famili:Araliaceae
Genus:Panax
Spesies: Panax pseudoginseng Wall

Syarat hidup tanaman ginseng :
- Diutamakan di lahan terbuka. Tanah gembur, kandungan bahan organik tinggi, aerasi dan drainase baik.
- Keasaman (pH) tanah 5,5 - 7,2.
- Curah hujan 1000 - 2500 mm/th.
- Suhu berkisar 20ºC - 33ºC.
- Kelembaban 70% - 90%.
- Ketinggian tempat berkisar 0 - 1.600 dpl.

Persiapan Lahan Tanaman Ginseng :
- Bersihkan lahan dari semak dan rumput.
- Tebarkan dolomite / kapur pertanian (2-4 ton/ha) pada lahan yang masih terbuka paling lambat 2 minggu sebelum tanam.
- Luku dan garu segera setelah dolomit disebarkan. Diamkan sekitar 1 minggu.
- Buat bedengan membujur arah timur-barat, lebar bedengan 100-120 cm, tinggi 40-60 cm. Jarak antar bedengan 40-50 cm. Diamkan sekitar 1 minggu.
- Buat parit mengelilingi lahan lebar 40-50 cm, kedalaman 50-60 cm.
- Setelah 1 minggu, gemburkan permukaan bedengan secukupnya.
- Tambahkan pupuk kandang matang 20-40 ton/ha merata pada permukaan bedengan.
- Dari hasil 50 liter tersebut siramkan pada permukaan bedengan, caranya pakai gembor 10 liter / ± 8 m panjang bedengan setara dengan 200 - 300 cc/lubang tanam.

Pembibitan Tanaman Ginseng :
- Sebaiknya memakai bibit stek batang.
- Gunakanlah induk tanaman sehat, tidak terindikasi gejala serangan hama dan penyakit, umur tidak terlalu muda dan terlalu tua, segar dan tidak layu, warna cerah/mengkilap.
- Bibit hasil setek diistirahatkan/disimpan di tempat lembab selama 2 - 4 hari.
- Sebelum tanam, pangkal bibit dipotong miring ± 45º menggunakan pisau tajam dan bersih.
- Pangkal bibit direndam dalam air selama 20-30 menit
- Bibit dikeringanginkan ± 1-2 jam.
- Penanaman dilakukan sore hari dengan jarak tanam 50 x 60 cm atau 60 x 70 cm.

Pemeliharaan tanaman ginseng :
1. Pada 0 - 21 hst (hari setelah tanam) disiram tiap hari secukupnya. Sejak usia ±100 hst penyiraman dikurangi atau dihentikan.
2. Lakukan penyulaman jika ada tanaman yang mati, hingga 15 hst.
3. Pemupukan : pupuk NPK majemuk 0,25 kg + 50 liter air dengan dosis 200-300 cc/lubang tanam setiap 2 minggu sekali hingga usia 100 hst.
4. Penyiangan, pendangiran dan pembumbunan dilakukan bersamaan setiap 2 minggu sekali terutama pada usia 14 - 65 hst.
5. Menunas dilakukan pada 20 hst dengan menyisakan 2-3 batang utama. Perempelan selanjutnya adalah perempelan tunas ketiak daun setiap 2 minggu sekali hingga usia 65 hst.

Hama dan Penyakit Tanaman Ginseng :
Hama
Bekicot
Biasanya aktif pada malam hari, dan perlu diwaspadai keberadaannya. Pengendalian dengan cara dikumpulkan dan dimusnahkan.

Ulat
Banyak jenis ulat yang menyerang pada ginseng terutama ulat grayak (Spodoptera sp.), Ulat penggulung daun (Lamprosema sp.), dan ulat jenis lainnya. Pengendalian dengan cara mematikan ulat, semprot Vitura atau Pestona dan alternative terakhir dengan Insektisida kimia.

Uret/Lundi
Hama ini menyerang akar bahkan bisa ke umbi sehingga tanaman lama kelamaan bisa layu dan akhirnya mati. Pada saat tanam bisa ditaburkan insektisida granular di sekeliling tanaman

Penyakit
Penyakit Busuk Leher Batang
Penyebabnya jamur Phytium sp. atau Sclerotium sp. Biasanya di awal tanam ginseng mengalami pembusukan yang disebabkan oleh kelembaban tanah yang berlebihan. Leher batang atau pangkal batang tampak berwarna kelabu atau kecoklatan, lunak kebasahan dan melekuk ke dalam. Jamur ini dapat menjalar ke bagian umbi, lama-kelamaan daun tampak layu. Pengendalian dengan cara pengaturan drainase, kebun tidak becek dan tidak lembab. Sejak awal sebelum tanam gunakan Natural GLIO.

Penyakit Busuk Umbi
Penyebabnya jamur Phythopthora sp. Gejalanya daun yang mulanya hijau berubah menjadi kuning. Lama kelamaan menjalar hingga menyebabkan kematian. Bila tanaman dicabut pada pangkal umbi/batang tampak bulu-bulu putih yang kemudian berubah menjadi bulat-bulatan dan akhirnya berubah menjadi coklat tua sampai hitam. Pengendalian gunakan Natural GLIO sebelum tanam, jaga kelembaban tanah dan alternative terakhir dengan fungisida sistemik

Penyakit Layu
Bisa disebabkan jamur Fusarium sp. atau bakteri Pseudomonas sp. Tetapi kebanyakan disebabkan oleh jamur Fusarium. Mulanya tulang daun menguning, kemudian menjalar ke tangkai daun dan akhirnya daun menjadi layu. Pengendalian dengan cara sebarkan Natural GLIO sebelum tanam dan celupkan stek sebelum tanam ke dalam POC NASA dicampur Natural GLIO.

Panen Ginseng
Tanaman ginseng dapat di panen pada umur 4 - 5 bulan dengan ciri - ciri : batang berubah merah, daun menguning dan mulai rontok, berbunga dan mengeluarkan biji, umbi bila didangir sudah cukup besar (diameter diatas 1 cm).

Panen umbi dipanen dilakukan dengan cara dicabut pangkal batang tanaman yang sebelumnya telah dipangkas. Pencabutan umbi harus dilakukan hati-hati, jangan sampai umbinya putus dan tertinggal dalam tanah. Umbi yang telah dicabut dibersihkan dan dibawa ke tempat teduh untuk penyortiran.

Demikian informasi tentang cara budidaya tanaman ginseng semoga bermanfaat.

Tag : ginseng,klasifikasi ginseng jawa,klasifikasi panax ginseng,ginseng asia,bahasa inggris ginseng,jenis jenis ginseng,manfaat panax ginseng,khasiat ginseng jawa

Tuesday, February 26, 2013

Cara Budidaya Tanaman Durian

Cara Budidaya Tanaman Durian. Durian merupakan salah satu komoditi saat ini yang banyak di gemari oleh masyarakat hal ini terlihat dari harga buah ini yang sangat mahal pada musim panen. Cara budidaya tanaman yang satu ini sangat mudah di lakukan tetapi yang perlu di perhatikan adalah kualitas bibit yang akan di tanam sebaiknya menggunakan bibit unggul agar produksi lebih banyak dan memiliki buah yang enak serta berdaging tebal.

Klasifikasi durian :
Kingdom        : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi        : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas        : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Dilleniidae
Ordo        : Malvales
Famili        : Bombacaceae
Genus        : Durio
Spesies        : Durio zibethinus Murr

Syarat tumbuh durian :
1. Ketinggian tempat 50-600 m dpl
2. Intensitas cahaya 40-50 %
3. Suhu 22-30 C
4. Curah hujan ideal 1.500 - 2.500 mm per-tahun.
5. Jenis tanah yang cocok, lempung berpasir subur dan banyak kandungan bahan organik,
6. Keasaman tanah pH 6 - 7.

Cara budidaya durian :

Penanaman bibit durian :
1. Lahan di bersihkan dari semak dan rumput terutama alang-alang dan gulma lain serta tanaman keras yang mengganggu masuknya sinar matahari.
2. Membuat lobang tanam dengan jarak tanam 8 x 12 m atau 10 x 10 m, ukuran lubang tanam ukuran 50 cm2
3. Pisahkan tanah bagian atas dengan bagian bawah dan biarkan selama + 2 minggu
4. Ambil bibit dan buka polibag pembungkus tanah secara hati-hati. Tanam bibit sebatas leher akar tanpa mengikutkan batangnya. Siram air secukupnya setelah selesai tanam.

Pemeliharaan durian :
1. Skala luas di tempat terbuka mutlak diperlukan tanaman pelindung,misal lamtoro, turi,gamal, sengon atau pepaya. Tanaman pelindung ditanam setelah penyiapan lahan.
2. Pangkas terhadap tunas-tunas air, cabang atau ranting yang sudah mati dan terserang hama penyakit, serta ranting-ranting yang tidak terkena sinar matahari. Ketika tanaman mencapai ketinggian tertentu 4-5 m, pucuk tanaman dipangkas.
3. Pemupukan durian : pupuk yang diberikan adalah pupuk NPK dengan dosis (kg/pohon) adalah
    a. Umur (tahun) 1 - 3 dosis 0,5 - 1,0 (kg/pohon) 1 - 2 per-tahun
    b. Umur (tahun) 3 - 6 dosis 1,5 - 2,5 (kg/pohon) 1 - 2 per-tahun
    c. Umur (tahun) 15 - 10 dosis  3,0 - 5,0 (kg/pohon) 1 - 2 per-tahun 

4. Tidak semua bunga bisa menjadi buah karena bunga durian mekar pada sore sampai malam hari sehingga tidak banyak serangga penyerbuk. Selain itu juga tidak semua bunga durian muncul secara bersamaan, padahal penyerbukan berhasil jika serbuk sari dan kepala putik harus matang secara bersamaan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyerbukan buatan, caranya sapukan kuas halus pada bunga mekar pada malam hari. Untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas, sebaiknya dalam satu areal penanaman tidak hanya satu jenis varietas tertentu, tetapi dicampur dengan varietas yang lain.
5. Penyeleksian buah setelah berdiameter 5 cm. Sisakan dua buah terbaik, jarak ideal buah satu dengan yang lain sekitar 30 cm. Tanaman durian yang baru pertama kali berbuah sebaiknya dipelihara satu atau dua butir buah. Untuk mencegah kerontokan buah setelah buah berumur 10 hari sejak terbentuk, lebih bagus jika diberikan pupuk makro NPK (0,5-1 kg/pohon).

Hama dan Penyakit Tanaman Durian :
1. Penggerek Batang (Batocera sp. , Xyleutes sp.)
Menyerang dengan cara membuat lubang pada batang, dahan, atau ranting. Gejala serangan tanaman layu, daun kering dan rontok akhirnya mati. Pengendalian; sanitas kebun, potong dan musnahkan batang, dahan, atau ranting yang parah terserang, tutup bekas lubang gerekan dengan kapas yang sudah diberi PESTONA + POC NASA atau disemprotkan.

2. Penggerek Buah (Tirathaha sp., Dacus dorsalis )
Gejala buah menjadi busuk berulat dan akhirnya rontok. Semprotkan sejak awal dengan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 sejak buah berumur 1 minggu, Gunakan perangkap Natural METILAT.

3. Kutu Putih ( Pseudococus sp.)
Hama ini menyerang dengan mengisap cairan dan bisa sebagai pembawa penyakit embun jelaga dan penyebaran dibantu semut. Gejala serangan daun keriting dan merana, sehingga bunga dan buah bisa rontok. Semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.

4. Ulat Daun (Papilia sp., Setora sp., Lymatria sp.)
Ketiga ulat menyerang dengan cara memakan daun sehingga berlubang dan rusak. Semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.

5. Penyakit Kanker Batang (Phytophthora palmivora)
Gejala serangan adanya luka yang mengeluarkan lendir warna merah pada kulit batang bagian bawah dekat tanah. Setelah batang busuk, pucuk-pucuk tanaman akan mengering, daun layu dan rontok, dan akhirnya mati. Pengendalian dengan sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma, pemangkasan, sejak awal sebelum tanam sebarkan Natural GLIO atau oleskan pada batang yang luka kemudian tutup dengan parafin, kerok batang terserang sampai warna coklat tidak kelihatan kemudian semprot PESTONA + POC NASA.

6. Penyakit Busuk Akar (Jamur Fusarium sp.)
Jika dibelah, pada bagian korteks akan tampak warna coklat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak coklat. Tanaman yang terserang dimusnahkan dan dibakar serta bekas lubang tanam ditaburi kapur + Natural GLIO, perbaiki sistem drainase serta sejak awal pakai Natural GLIO sebagai pencegahan.

7. Penyakit Bercak Daun (Jamur Colletotrichum sp.)
Gejala adanya bercak-bercak besar kering pada daun tanaman yang akhirnya berlubang. Potong daun terserang, semprotkan Natural GLIO + POC NASA sebagai pencegahan gunakan fungisida berbahan aktif tembaga.

8. Penyakit Jamur Upas (pink disease)
Gejala munculnya cairan kuning pada bagian batang terserang dan diselimuti dengan benang-benang jamur berwarna mengkilat berbentuk seperti laba-laba sehingga menyebabkan kematian pada batang. Potong bagian terserang, kurangi kelembaban, Oleskan Natural GLIO + POC NASA pada bagian terserang atau fungisida berbahan aktif tembaga

9.Penyakit Akar Putih (JamurRigodoporus lignosus)
Daun kuning kemudian coklat sebelum akhirnya mengerut dan gugur. Buang semua tanaman inang dari areal kebun, gunakan Natural GLIO sebagai pencegahan.

10. Penyakit Busuk Buah ( Jamur Phytophthora sp.)
Gejala adanya bercak-bercak basah berwarna coklat kehitaman pada kulit buah, kemudian busuk dan pada bagian terserang terbentuk miselium dan sporangia berwarna putih. Gunakan Natural GLIO sebelum tanam sebagai tindakan pencegahan, sanitasi kebun.

Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

Panen durian
Waktu panen berbeda tergantung jenis varietas. Jenis monthong sekitar 125 - 135 hari setelah bunga mekar, jenis chanee sekitar 110 - 116 hari setelah bunga mekar. Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Waktu petik berdasar tanda-tanda fisik, misal ujung duri coklat tua, garis-garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan, ruas-ruas tangkai buah membesar, baunya harum, terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah dipukul. Cara penen dengan memetik atau memotong buah di pohon dengan pisau atau galah berpisau. Bagian yang dipotong adalah tangkai buah dekat pangkal batang dan usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena mengurangi kualitas buah.

Selamat menikmati buah durian dari durian yang anda tanam sendiri, demikian informasi cara budidaya tanaman durian semoga bermanfaat dan membantu.

Arti Primbon Mimpi Ular

Arti Primbon Mimpi Ular. Seringkali jika kita bermimpi maka ada mimpi yang enak dan ada yang tidak, nah kalau pada saat tidur kita memiliki ular bagaimanakah maknanya.Sebagai contoh kalau bermimpi membunuh ular dalam primbon mimpi di artikan bahwa Anda akan berhadapan dengan musuh atau pesain dalam bisnis dan Anda menang.


Berikut adalah arti primbon mimpi ular yang lainnya :

Bermimpi bertengkar dengan ular dan Anda kalah.
Artinya, musuh atau pesaing akan berhasil mengalahkan Anda dalam kompetisi.

Bermimpi melihat ular mempunyai kaki.
Artinya, Anda mempunyai musuh yang kuat.

Bermimpi melihat ular tetapi Anda merasa takut karena binatang itu memandang Anda.
Artinya, Anda akan dicekam ketakutan.

Bermimpi merasa ada ular keluar dari lubang anus, telinga, atau perut.
 Artinya, sebagian keluarga Anda ada yang menjadi musuh secara diam-diam.

Bermimpi memiliki ular.
Artinya, Anda akan mendapatkan kenikmatan dan keberuntungan.

Bermimpi memiliki ular hitam.
Artinya, Anda akan memiliki kekuatan dan kewibawaan.

Bermimpi memiliki ular kecil yang mengkilap kulitnya.
Artinya, Anda akan mendapat kekayaan.

Bermimpi melihat ular kecil tiba-tiba berubah menjadi ular besar / ular naga.
Artinya, Anda akan mendapatkan pertolongan dari orang yang memiliki kedudukan.

Bermimpi melihat ular berlari mendekat.
Artinya, Anda sedang dicintai atau dirindukan orang lain secara diam-diam.

Bermimpi melihat ular dalam jumlah banyak dan bermacam-macam jenisnya.
Artinya, Anda akan mendapatkan kebahagiaan.

Bermimpi bermain-main dengan ular.
Artinya, ada seseorang yang sedang jatuh cinta pada Anda.

Bermimpi melihat ular di dalam rumah.
Artinya, Anda akan kedatangan tamu yang membuat senang sekeluarga.

Bermimpi melihat kulit ular.
Artinya, Anda akan mendapatkan kebahagiaan dan kekayaan dari Allah.

Bermimpi menari dengan membawa ular.
Artinya, Anda akan mengalami masalah dengan kekasih.

Demikian arti primbon mimpi ular, semoga dapat bermanfaat.

Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO

Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO. Pengolahan kelapa sawit di lakukan di pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) dimana di tempat ini tandan buah segar kelapa sawit di olah menjadi CPO (crude palm oil). Proses pengolahan buah sawit menjadi minyak di pabrik dilakukan dengan cara yang sederhana dimana tidak menggunakan bahan kimia hanya mengikuti proses alamiah saja.

Berikut adalah proses pengolahan buah kelapa sawit menjadi minyak sawit :

1. LOADING RAMP

Merupakan bagian di pabrik dari pintu masuk pabrik, timbangan dan loading ram, di stasiun ini tbs di timbang dan di sortir antara yang mentah dan yang masak kemuadian tbs di masukkan kedalam lori.
Pada saat pintu dibuka lori yang berada dibawah cage akan terisi dengan TBS.

Setelah terisi, lori ditarik dengan capstand ke transfer carriage, dimana transfer carriage dapat memuat 3 lori yang masing – masing mempunyai berat rata-rata 3,3 – 3,5 ton. Dengan transfer carriage lori diarahkan ke rel sterilizer yang diinginkan.

Kemudian diserikan sebanyak 12 lori untuk dimasukan kedalam sterilizer. Pemasukan lori ke dalam sterilizer menggunakan loader.

2. STERILIZER

Sterilisasi adalah proses perebusan dalam suatu bejana yang disebut dengan sterilizer. Adapun fungsi dari perebusan adalah sebagai berikut:

1.   Mematikan enzyme.

2.   Memudahkan lepasnya brondolan dari tandan.

3.   Mengurangi kadar air dalam buah.

4.   Melunakkan mesocarp sehingga memudahkan proses pelumatan dan pengepressan.

5.   Memudahkan lepasnya kernel dari cangkangnya.

Proses perebusan dilakukan selama 85 -95 menit. Untuk media pemanas dipakai steam dari BVP (Back Pressure Vessel) yang bertekanan 2,8-3 bar.

Perebusan dilakukan dengan sistem 3 peak ( tiga puncak tekanan). Puncak pertama tekanan sampai 1,5 Kg/cm2, puncak kedua tekanan sampai 2,0 Kg/cm2 dan   puncak ketiga tekanan sampai 2,8 – 3,0 Kg/cm2.

Berikut proses perebusan sistem tiga peak :
Deaeration dilakukan 2 menit, dimana posisi condensate terbuka.
Memasukkan uap untuk peak pertama yang dicapai dalam waktu 10 menit. Biasanya tekanan mencapai 1,2 bar.
Uap dan kondensat dibuang sampai tekanan menjadi 0 bar dalam waktu 5 menit.
Uap dimasukkan selama 15 menit untuk mencapai tekanan 2 bar.
Uap kondensat dibuang lagi selama 3 menit.
Kemudian steam dimasukkan lagi untuk mencapai peak ke-3 dalam waktu 15 – 20 menit.
Setalah peak ketiga tercapai maka dilakukan penahanan selama 40 – 50 menit.
Uap kondensat dibuang selama 5 – 7 menit sampai tekanan 0

3. THRESSER

Setelah perebusan TBS yang telah masak diangkut ke thresser dengan mengggunakan hoisting crane yang mempunyai daya angkat 5 ton. Lori diangkat dan dibalikkan diatas hopper thresser (auto feeder).

Pada stasiun ini tandan buah segar yang telah direbus siap untuk dipisahkan antara berondolan dan tandannya. Sebelum masuk kedalam thresser TBS yang telah direbus diatur pemasukannya dengan menggunakan auto feeder. Dengan  menggunakan putaran TBS dibanting sehingga berondolan lepas dari tandannya dan jatuh ke conveyor dan elevator untuk didistribusikan ke rethresser untuk pembantingan kedua kalinya. Thresser mempunyai kecepatan putaran 22 – 25 rpm. Pada bagian dalam thresser, dipasang batang-batang besi perantara sehingga membentuk kisi-kisi yang memungkinkan berondolan keluar dari thresser. Untuk tandan kosong sendiri didistribusikan dengan empty bunch conveyor untuk didistribusikan ke penampungan empty bunch.

4. STASIUN PRESS

Berondolan yang keluar dari thresser jatuh ke conveyor, kemudian diangkut dengan fruit elevator ke top cross conveyor yang mendistribusikan berondolan ke distributing conveyor untuk dimasukkan dalam tiap-tiap digester. Digester adalah tangki silinder tegak yang dilengkapi pisau-pisau pengaduk dengan kecepatan putaran 25-26 rpm, sehingga brondolan dapat dicacah di dalam tangki ini. Bila tiap-tiap digester telah terisi penuh maka brondolan menuju ke conveyor recycling, diteruskan ke elevator untuk dikembalikan ke digester. Tujuan pelumatan adalah agar daging buah terlepas dari biji sehingga mudah di-press. Untuk memudahkan pelumatan buah, pada digester di-inject steam bersuhu sekitar  90 – 95 °C.

Berondolan yang telah lumat masuk ke dalam screw press untuk diperas sehingga dihasilkan minyak (crude oil). Pada proses ini dilakukan penyemprotan air panas agar minyak yang keluar tidak terlalu kental (penurunan viscositas) supaya pori-pori silinder tidak tersumbat, sehingga kerja screw press tidak terlalu berat. Penyemprotan air dilakukan melalui nozzle-nozzle pada pipa berlubang yang dipasang pada screw press. Kapasitas mesin press adalah 15 ton per jam.

Tekanan mesin press harus diatur, karena bila tekanan terlalu tinggi dapat menyebabkan inti pecah dan screw press mudah aus. Sebaliknya, jika tekanan mesin press terlalu rendah maka oil losses di ampas tinggi.

Minyak hasil mesin press kemudian menuju ke sand trap tank untuk pengendapan. Hasil lain adalah ampas (terdiri dari biji dan fiber), yang akan dipisahkan dengan menggunakan cake breaker conveyor (CBC).

5. STASIUN PEMURNIAN

Minyak yang berasal dari stasiun press masih banyak mengandung kotoran-kotoran yang berasal dari daging buah seperti lumpur, air dan lain-lain. Untuk mendapatkan minyak yang memenuhi standar, maka perlu dilakukan pemurnian terhadap minyak tersebut. Pada stasiun ini terdiri dari beberapa unit alat pengolah untuk memurnikan minyak produksi, yang meliputi : Sand Trap Tank, Vibrating Screen, Crude Oil Tank, Continous Settling Tank (CST), Oil Tank, Purifier, Vacum Dryer, Sludge Oil Tank, Sludge Vibrating Screen, Sludge Centrifuge, Fat Pit, dan  Storage Tank.

a. Sand Trap Tank

Minyak hasil mesin press merupakan minyak mentah yang masih banyak mengandung kotoran-kotoran. Minyak tersebut masuk ke sand trap tank untuk mengendapkan partikel-partikel yang mempunyai densitas tinggi. Sand trap tank adalah sebuah bejana yang berbentuk silinder tegak.

b. Vibrating Screen

Minyak bagian atas dari sand trap tank yang masih mengandung serat dan sedikit kotoran dialirkan ke ayakan getar (vibrating screen). Proses penyaringan memakai vibrating screen bertujuan untuk memisahkan padatan, seperti : serabut, pasir, tanah dan kotoran-kotoran lain yang masih terbawa dari sand trap tank. Vibrating yang digunakan adalah double deck vibrating screen, dimana screen pertama berukuran 30 mesh dan screen kedua 40 mesh. Padatan yang tertahan pada ayakan akan dikembalikan ke digester melalui conveyor, sedangkan minyak dipompakan ke crude oil tank.

c. Crude Oil Tank (COT)

Minyak yang keluar dari vibrating screen dialirkan ke crude oil tank untuk ditampung sementara. Pada crude oil tank ini minyak dipanaskan dengan steam melalui sistem pipa pemanas, dan suhu dipertahankan 90-95°C. Dari sini minyak dipompakan ke CST (Continuous Settling Tank).

d. Continous Settling Tank (CST)

Minyak dari COT dipompakan ke CST dimana sebelumnya dilewatkan ke buffer tank agar aliran minyak masuk ke CST tidak terlalu kencang. CST bertujuan untuk mengendapkan lumpur (sudge) berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Di CST suhu dipertahankan 86-90 oC. Minyak pada bagian atas CST dikutip dengan bantuan skimmer menuju oil tank, sedangkan sludge (yang masih mengandung minyak) pada bagian bawah dialirkan secara underflow ke sludge vibrating screen sebelum ke sludge oil tank. Sludge dan pasir yang mengendap didasar CST di-blowdown untuk dibawa ke sludge drain tank .

e. Oil Tank

Minyak dari CST menuju ke oil tank untuk ditampung sementara waktu, sebelum dialirkan ke oil purifier. Dalam oil tank juga terjadi pemanasan (75-80°C) dengan tujuan untuk mengurangi kadar air.

f. Purifier


Di dalam purifier dilakukan pemurnian untuk mengurangi kadar kotoran dan kadar air yang terdapat pada minyak berdasarkan atas perbedaan densitas dengan menggunakan gaya sentrifugal, dengan kecepatan perputarannya 7500 rpm. Kotoran dan air yang memiliki densitas yang besar akan berada pada bagian yang luar (dinding bowl), sedangkan minyak yang mempunyai densitas lebih kecil bergerak ke arah poros dan keluar melalui sudu-sudu untuk dialirkan ke vacuum drier. Kotoran dan air yang melekat pada dinding di-blowdown ke saluran pembuangan untuk dibawa ke Fat Pit.

g. Vacuum Drier

Minyak yang keluar dari purifier masih mengandung air, maka untuk mengurangi kadar air tersebut, minyak dipompakan ke vacuum drier. Di sini minyak disemprot dengan menggunakan nozzle sehingga campuran minyak dan air tersebut akan pecah. Hal ini akan mempermudah pemisahan air dalam minyak, dimana minyak yang memiliki tekanan uap lebih rendah dari air akan turun ke bawah dan kemudian dipompakan ke storage tank.

h. Sludge Tank

Untuk overflow dari tangki ini di alirkan ke drain tank sedangkan under flownya dialirkan ke vibrating screen dan brush strainer atau langsung ke bak transit untuk dipompakan ke sand cyclone. Untuk mempercepat pengendapan lumpur, sludge dipanaskan (80-90oC) dengan menggunakan uap yang dialirkan melalui coil  pemanas. Sehingga densitas minyak menjadi lebih rendah dan lumpur halus yang melekat pada minyak akan terlepas dan mengendap pada dasar tangki.

Dari sand cyclone atau brush strainer sludge dialirkan ke balance tank sebagai umpan untuk decanter atau sludge centrifuge.

i. Sludge centrifuge

Sludge centrifuge untuk mengolah sludge. Sludge Centrifuge adalah alat yang digunakan untuk memisahkan  minyak yang masih terkandung di dalam sludge, dengan cara pemisahan berdasarkan gaya sentrifugal. Didalam sludge centrifuge ini terdapat bowl yang berputar 1450 rpm, bowl ini berbentuk bintang yang diujungnya terdapat nozzle dengan diameter lubang tertentu dan nozzle ini dapat diganti sesuai keinginan.

Prinsip kerjanya adalah nozzle separator berputar dengan gaya centifugal dimana pemisahannya, fraksi berat ( lumpur, kotoran )  terlempar ke dinding bowl dan fraksi ringan (air dan minyak) akan ketengah. Minyak yang mempunyai densitas lebih kecil akan menuju poros dan terdorong keluar melalui sudu-sudu (paring disk), dan ditampung di reclaimed tank sebelum dipompakan oleh reclaimed oil pump untuk alirkan kembali ke CST. Sedangkan sludge (mengandung air) yang mempuyai densitas lebih besar akan terdorong ke bagian dinding bowl dan keluar melalui nozzle, kemudian sludge keluar melalui saluran pembuangan menuju fat pit.

j. Sludge drain tank

Lapisan bawah dari CST, dan sludge tank pada selang waktu tertentu didrain menuju sludge drain tank. Di sludge drain tank minyak mengalir tenang dan dibiarkan overflow untuk mengalir dan ditampung pada reclaimed tank, dan kemudian dipompakan kembali ke CST untuk kemudian dimurnikan lagi. Sedangkan kotoran dan air dialirkan menuju fat pit.

k. Fat Pit

Sebelum sludge di buang ke kolam pengolahan limbah, terlebih dahulu ditampung di fat pit dengan maksud agar minyak yang masih terbawa dapat terpisah kembali. Di Fat Pit diinjeksikan uap sebagai pemanas untuk mempermudah proses pemisahan minyak dengan kotoran. Minyak yang ada pada permukaan dibiarkan melimpah (overflow). Selanjutnya minyak ditampung pada sebuah bak pada pinggiran kolam fat pit, dan kemudian dipompakan kembali ke sludge drain tank.

l. Storage Tank

Minyak dari vacuum dryer, kemudian dipompakan ke storage tank (tangki timbun), pada suhu simpan 45-55°C. Setiap hari dilakukan pengujian mutu. Minyak yang dihasilkan dari daging buah  berupa minyak yang disebut Crude Palm Oil (CPO).

6.  STASIUN KERNEL

Pada stasiun ini dilakukan aktifitas pemisahan serabut dari nut, pemisahan inti dari cangkangnya dan juga pengeringan inti. Peralatan yang digunakan di stasiun ini , diantaranya : Cake Breaker Conveyor (CBC), Depericarper, Nut Silo, Ripple Mill, Claybath, dan Kernel Silo.

1.   Cake Breaker Conveyor (CBC)

Ampas dari screw press yang terdiri dari fiber dan nut yang masih menggumpal masuk ke CBC. CBC merupakan suatu screw conveyor namun screwnya dipasang palt persegi sebagai pelempar fiber dan nut. CBC berfungsi untuk mengurai gumpalan fiber dengan nut dan membawanya ke depericarper.

2.   Depericarper

Depericarper adalah alat untuk memisahkan fiber dengan nut. Fiber dan nut dari CBC masuk ke separating column. Disini fraksi ringan yang berupa fiber dihisap dengan  fibre cyclone dan di tampung dalam hopper sebagai bahan bakar pada boiler. Sedangkan fraksi berat berupa nut turun ke bawah masuk ke polishing drum.

3.    Nut Polishing Drum

Nut polishing drum berupa drum berlubang-lubang yang berrputar. Akibat dari perputaran ini terjadi gesekan yang mengakibatkan serabut yang masih menempel pada nut terkikis dan terpisah dari nut. Nut jatuh, selanjutnya nut diangkut oleh nut conveyor dan destoner (second depericarper) untuk memisahkan batu dan benda – benda yang lebih berat dari nut seperti besi. Nut yang terbawa ke atas jatuh kembali di dalam air lock dan di tampung oleh nut elevator untuk dibawa ke dalam nut silo.

4.   Nut Silo

Fungsi dari alat ini sebagai tempat penampungan nut, hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar air sehingga lebih mudah dipecah dan inti lekang dari cangkangnya.

5.   Ripple Mill

Biji dari nut silo masuk ke ripple mill untuk dipecah sehingga inti terpisah dari cangkang. Biji yang masuk melalui rotor akan mengalami gaya sentrifugal sehingga biji keluar dari rotor dan terbanting dengan kuat yang menyebabkan cangkang pecah. Setelah dipecahkan inti yang masih bercampur dengan kotoran-kotoran di bawa ke kernel grading drum.

6.   Kernel Grading Drum

Pada kernel grading drum ini di saring antara nut,shell dan kotoran dengan nut yang belum terpecahkan. Untuk nut shell dan kotoran lolos dari saringan dibawa ke LTDS. Sementara untuk nut atau yang tertahan dikembalikan ke nut conveyor.

7.   Light Tenera Dry Separator (LTDS)

Pada bagian ini akan terjadi pemisahan dimana fraksi-fraksi yang lebih ringan akan dihisap oleh LTDS cyclone. Fraksi-fraksi yang ringan di hisap yang terdiri dari cangkang dan serabut akan di bawa ke shell hopper melalui fibre and shell conveyor. Inti dan sebagian cangkang yang belum terpisahkan, dipisahkan lagi pada clay bath.

8.   Clay Bath

Clay bath adalah alat pemisahan Inti dengan cangkang. Proses pemisahan ini secara basah yang menggunakan larutan CaCO3 dan air dengan ukuran partikel CaCO3 lolos mesh 400. Clay bath berfungsi sebagai larutan pemisah antara kernel dan cangkang berdasarkan berat jenis. Berat jenis Kernel basah = 1,07 dan berat jenis cangkang = 1,15 – 1,20, maka untuk memisah kernel dan cangkang tersebut dibuat larutan dengan berat jenis = 1,12. Bagian yang ringan akan mengapung dan bagian yang berat akan tenggelam. Inti yang merupakan fraksi ringan akan dibawa ke kernel silo untuk disimpan dengan suhu tertentu.

9.   Kernel Silo

Inti yang masih mengandung air, perlu dikeringkan sampai kadar air 7%. Inti yang berasal dari pemisahan di clay bath melalui top wet kernel conveyor didistribusikan ke dalam unit kernel silo untuk dilakukan proses pengeringan. Pada kernel silo ini inti akan dikeringkan dengan menggunakan udara panas dari steam heater yang dihembuskan oleh Fan kernel silo ke dalam kernel silo. Pengeringan dilakukan pada temperatur 60-80°C selama 4-8 jam. Kernel yang telah dikeringkan ini dibawa ke kernel bulk silo melalui dry kernel transport fan.

Demikian informasi tentang proses pengolahan kelapa sawit di pabrik kelapa sawit, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Monday, February 25, 2013

Kata Mutiara Perpisahan Terbaru

Kata Mutiara Perpisahan Terbaru. Dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan dan pada saat berpisah anda perlu kata mutiara untuk memotivasi diri anda agar tidak berlarut dalam perpisahan tersebut. "Senandung hati ku tak pernah mengatakan ‘sayang’ untukmu. Itu karena aku begitu sulit untuk memahami dirimu. Bila kau tau disini aku selalu mengharap kau mengerti aku".
 

"Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan – seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran "*Kahlil Gibran*

"Seseorang tidak melakukan hal yang benar di satu bagian kehidupannya sementara dia sibuk melakukan hal yang salah di bagian lain mana pun dari kehidupannya. Hidup adalah sebuah kesatuan yang tak terbagi-bagi" *Mahatma Gandhi*

Kedua kalimat di atas adalah contoh kata mutiara perpisahan buat anda dan masih banyak lagi di bawahnya, ok kita langsung ke tkp :

Contoh Kata mutiara perpisahan terbaik :

Mengapa…?
mengapa aku harus kehilangannya untuk kedua kalinya
kini aku tak mengerti…
hatiku kini retak,remuk,dan hancur…
dulu hatiku yang slalu senang saat bersamanya
kini hilang harapan itu
dia pergi…
pergi menghadap sang khaliq

seharusnya aku harus ikhlaskannya
tapi tak bisa,

air mataku trus mengalir,dan membasahi pipiku
sekarang,fikirku hanya bagaimana bisa menyusulnya
aku kehilangan jati diriku saat ini,karna dia…
aku hanya bisa menangis dan menagisinya,
menjerit dan rasa penyesalan yang dalam
mengapa ku tak nyatakan rasaku padanya ?
sekarang, yang didepanku hanya raga tanpa nyawa

Dia pergi,Dia pergi,tinggalkanku,hanya itu ucapku
dulu waktu aku ingin ungkapkan rasaku padanya
ternyata Dia sudah memiliki orang yang dicintainya…
haruskah kurusak itu ?
tak mungkin, kini dia telah sendiri, tanpa kekasih hati
dan hari ini, saat kuberencana ingin ucapkan rasaku
tiba-tiba aku dengar dia kecelakaan dan tewas ditempat
tak terlintas difikirku, bahwa hari ini akan menjadi hari kelabu bagiku.

Kata-Kata Mutiara Perpisahan untuk Sahabat:

Sahabat, menyesali itu sama dengan putus asa.
Tapi tidak, jika sahabat mengoreksi diri
Karena akan selalu ada cinta dan persahabatan
Sahabat, buatlah sesuatu hal menjadi berharga
Ingatlah sahabat, kita masih memiliki banyak PR di depan mata kita
Pergunakanlah setiap detik menjadi penuh makna
Renungkanlah sahabat…
Ini bukan sekedar renungan cinta dan persahabatan
Sahabat, jangan lupakan kewajiban kita
Membalas tetesan air mata sang Bunda dan peluh keringat Ayahanda

Sahabat, Yakinlah dengan-Nya

Berpegang teguhlah pada kebesaran Tuhan

Karena Dialah yang maha kuasa dan maha segalanya
Keyakinan kepada Tuhan adalah sumber kekuatan yang paling besar dalam hidup
Percayalah pada diri sendiri dan kemampuan sendiri
Karena sebutir kepercayaan diri lebih besar nilainya daripada sekantung bakat yang tertidur
Keyakinan kepada Tuhan dan percaya pada diri sendiri akan menciptakan mukzijat di dunia ini

Kata perpisahan lain buat anda :

"Senandung hati ku tak pernah mengatakan ‘sayang’ untukmu. Itu karena aku begitu sulit untuk memahami dirimu. Bila kau tau disini aku selalu mengharap kau mengerti aku"

"Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan – seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran "*Kahlil Gibran*

"Seseorang tidak melakukan hal yang benar di satu bagian kehidupannya sementara dia sibuk melakukan hal yang salah di bagian lain mana pun dari kehidupannya. Hidup adalah sebuah kesatuan yang tak terbagi-bagi" *Mahatma Gandhi*

"Bukannya hati ini tak sakit dan bukannya hati ini tak hancur, bukan pula hati ini tak perih, namun hanya kepasrahan yang mengiringi"

"Cinta itu seperti crayon, warnailah hidup mu dengan sesukamu dengan cinta, hitam putih pun adalah warna cinta yang indah yang klasik namun abadi"

"Sejuta harapan akan terucap saat malam gelap bertabur bintang. Sejuta cinta akan tercurah saat hati gelap bertabur sayang"

Demikian informasi tentang kata mutiara perpisahan semoga membantu dan bermanfaat bagi anda.

Contoh Sampul atau Cover Makalah

Contoh Sampul atau Cover Makalah. Setiap makalah pasti memiliki sampul atau cover tetapi bagaimanakah cara membuat sampul makalah yang benar, dalam artikel kali ini kita akan membahas bagaimana cara membuat cover makalah yang benar.

Cover makalah biasanya terdiri dari judul tulisan, logo sekolah atau kampus, nama penulis, NIK/NIM, nama sekolah/universitas,tempat terbit dan tahun penerbitan.

Format sampul makalah biasanya memiliki ukuran kertas dengan batas atas 3 cm, kanan 3 cm, kiri 4 cm dan bawah 3 cm

Untuk penulisan judul biasnaya menggunakan huruf besar dan rata tengah, kemudian di ikuti oleh logo dari sekolah atau kampus atau instasi penulis makalah.

Kemudian adalah nama penulis dan nomor identitas apakah NIS, NIM. NIK atau Nomor Pegawai penulis

Berikut adalah beberapa contoh sampul makalah :
 
Demikian dulu info tentang contoh sampul makalah, semoga dapat membantu dan bermanfaat.

Tag : sampul makalah, contoh sampul makalah yang sudah jadi, artikel contoh sampul makalah, contoh makalah dalam bentuk esai, makalah contoh resensi, contoh format makalah, contoh resensi novel, bentuk resensi novel

Cara Budidaya Tanaman Cabai

Cara Budidaya Tanaman Cabai.  Siapa yang tidak kenal tanaman cabai karena buah tanaman ini selalu terdapat di setiap dapur di Indonesia. tidak mungkin karena tanamanCara menanam cabai (cabe) yang tepat, baik cara pengendalian hama penyakit maupun teknik budidaya cabai (cabe) sangat menentukan keberhasilan budidaya. Cara menanam cabai (cabe) yang saya uraikan di sini sudah disesuaikan dengan kondisi di lapangan pada saat ini. Saya rangkai sedemekian rupa sehingga Cara menanam cabai (cabe) ini sangat praktis dan mudah diterapkan terutama bagi petani pemula.


Klasifikasi tanaman cabai :
Kingdom        : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi        : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas        : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo        : Solanales
Famili        : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus        : Capsicum
Spesies        : Capsicum annum L.

Syarat tumbuh tanaman cabai :
- Tanah tempat penanaman cabai (cabe) harus gembur dengan kisaran pH 6,5 – 6,8.
- Tanaman cabai (cabe) memerlukan air cukup untuk menopang pertumbuhannya.
- Angin sepoi-sepoi cocok untuk budidaya cabai (cabe).
- Intensitas sinar matahari sangat dibutuhkan tanaman cabai (cabe), berkisar antara 10 – 12 jam per hari.
- Sedangkan suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman cabai (tanaman cabe) 24C - 28C.

Tehnik budidaya tanaman cabai :

Pembibitan dan Penanaman Budidaya Cabai (Cabe)
1.  Rumah atau sungkup pembibitan.
2.  Pembuatan media semai.
3.  Komposisi media semai adalah 20 liter tanah, 10 liter pupuk kandang, dan 150 g NPK halus. Media semai dimasukkan ke dalam polibag semai.
4.  Penyemaian benih cabai (cabe).
5.  Pemeliharaan bibit.
6.  Pembukaan sungkup dimulai jam 07.00 - 09.00, kemudian sungkup dibuka lagi jam 15.00-17.00. Umur 5 hari menjelang tanam sungkup harus dibuka penuh untuk penguatan tanaman. Penyiraman jangan terlalu basah, dilakukan setiap pagi.  Penyemprotan pestisida dilakukan pada umur 15 hss (hari setelah semai). Dosis ½ dari dosis dewasa.
7. Tanam ke lapangan. Bibit cabai (cabe) berdaun sejati 4 helai siap pindah tanam ke lahan.

Persiapan Lahan Budidaya Cabai (Cabe)
1. Pembajakan dan penggaruan.
2. Pembuatan bedengan kasar selebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm, lebar parit 50-70 cm.
3. Pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP untuk tanah dengan pH di bawah 6,5.
4. Pemberian pupuk kandang fermentasi sebanyak 40 ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP.
5. Pengadukan/pencacakan bedengan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur dengan tanah.
6. Pemasangan mulsa PHP.
7. Pembuatan lubang tanam.
8. Jarak tanam ideal musim kemarau 60 cm x 60 cm dan musim penghujan bisa diperlebar 70 cm x 70 cm. Tujuannya untuk menjaga kelembaban udara di sekitar pertanaman cabai (cabe).
9. Pemasangan ajir.

Pemeliharaan Tanaman cabe :

1. Penyulaman budidaya cabai (cabe) dilakukan sampai umur tanaman 3 minggu.
2. Perempelan tunas samping. Perempelan tunas samping dilakukan pada tunas yang keluar di ketiak daun. Bertujuan memacu pertumbuhan vegetatif tanaman, agar tanaman cabai (cabe) tumbuh kekar, disamping itu juga menjaga kelembaban saat tanaman cabai (cabe) sudah dewasa. Dilakukan sampai pembentukan cabang utama, ditandai munculnya bunga pertama.
Perempelan daun. Perempelan daun dilakukan umur 80 hst (hari setelah tanam) pada daun-daun di bawah cabang utama dan daun tua/terserang penyakit.
3. Pengendalian gulma/rumput dan tanaman cabai (cabe) terserang hama penyakit disingkirkan dari area penanaman.
4. Pemupukan tanaman cabai
Diberikan dengan cara pengocoran :
-     Umur 15 hst dan 30 hst, dosis 3kg NPK 15-15-15 dilarutkan dalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, tiap tanaman cabai (cabe) 200ml.
-     Umur 45 hst dan 60 hst, dosis 4kg NPK 15-15-15 dilarutkan dalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, tiap tanaman cabai (cabe) 200ml.
-     Umur 75 hst, 90 hst dan 105 hst, dosis 5kg NPK 15-15-15 dilarutkan dalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, tiap tanaman cabai (cabe) 200ml.
Pupuk daun
-    Kandungan Nitrogen tinggi diberikan umur 14 hst dan 21 hst.
-    Kandungan Phospat, Kalium dan Mikro tinggi diberikan umur 35 hst dan 75 hst.

Hama dan penyakit tanaman cabai :

Hama cabai
Gangsir
Gangsir tanaman cabai (cabe) adalah Brachytrypes portentosus. Hama ini menyerang tanaman muda yang baru saja pindah tanam. Serangannya dilakukan malam hari, sedangkan siang harinya bersembunyi di dalam tanah. Gangsir membuat liang dalam tanah sampai kedalaman 90 cm. Gangsir merusak tanaman cabai (cabe) dengan cara memotong pangkal batang tapi tidak memakannya. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.
Ulat Tanah
Ulat tanah tanaman cabai (cabe) adalah Agrotis ipsilon. Hama jenis ini menyerang tanaman cabai (cabe) di malam hari, sedangkan siang harinya bersembunyi dalam tanah atau di balik mulsa PHP. Ulat tanah menyerang batang tanaman cabai (cabe) muda dengan cara memotongnya, sehingga sering dinamakan ulat pemotong. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.
Ulat Grayak
Ulat grayak tanaman cabai (cabe) adalah Spodoptera litura. Hama ini menyerang bagian daun tanaman cabai (cabe) dengan cara bergerombol. Daun menjadi berlubang dan meranggas. Ulat grayak disebut juga ulat tentara. Seperti halnya jenis ulat lain ulat ini menyerang tanaman cabai (cabe) malam hari, sedang siang harinya bersembunyi di balik mulsa atau dalam tanah. Ulat grayak bersifat polifag. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Ulat Buah
Ulat buah tanaman cabai (cabe) adalah Helicoverpa sp. Hama ini menyerang buah muda dengan cara membuat lubang dan memakannya. Ulat buah bersifat polifag. Pengendalian kimiawi  menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Thrips
Thrips tanaman cabai (cabe)e adalah Thrips parvispinus. Serangannya ditandai adanya bercak-bercak keperakan pada daun tanaman cabai (cabe) yang terserang. Hama ini lebih suka mengisap cairan daun muda sehingga menyebabkan daun tanaman yang terserang mengeriting, akhirnya tanaman cabai (cabe) menjadi kerdil. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahanaktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Kutu Daun
Kutu daun tanaman cabai (cabe) adalah Myzus persiceae. Kutu ini mengisap cairan tanaman cabai (cabe) terutama pada daun muda, kotorannya berasa manis sehingga menggundang semut. Serangan parah menyebabkan daun mengalami klorosis (kuning), menggulung dan mengeriting, akhirnya tanaman cabai (cabe) menjadi kerdil. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Kutu Kebul
Kutu kebul tanaman cabai (cabe) adalah Bemisia tabaci. Hama berwarna putih, bersayap, tubuhnya diselimuti serbuk putih seperti lilin. Kutu kebul menyerang dan menghisap cairan sel daun sehingga sel-sel dan jaringan daun rusak. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Tungau
Tungau tanaman cabai (cabe) adalah tungau kuning (Pol Polphagotarsonemus lotus) dan tungau merah (Tetranychus cinnabarinus). Tungau bersembunyi di balik daun sambil menghisap cairan daun. Daun cabai (cabe) yang terserang berwarna kecoklatan, terpelintir, serta pada permukaan bawah daun terdapat benang-benang halus berwarna merah atau kuning. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida akarisida berbahan aktif propargit, dikofol, tetradifon, piridaben, klofentezin, amitraz, abamektin, atau fenpropatrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Lalat Buah
Lalat buah tanaman cabai (cabe) adalah Dacus dorsalis. Lalat betina dewasa menyerang dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam buah, kemudian telur berubah menjadi larva, telur-telur ini akhirnya menggerogoti buah cabai (cabe) sehingga buah menjadi busuk. Pengendalian lalat buah menggunakan perangkap lalat (sexpheromone), caranya : metil eugenol dimasukkan botol aqua yang diikatkan pada bambu dengan posisi horisontal, atau dapat menggunakan buah-buahan yang aromanya disukai lalat (misal nangka, timun) kemudian dicampur insektisida berbahan aktif metomil.  Selain itu juga dapat dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Nematoda
Nematoda tanaman cabai (cabe) adalah Meloidogyne incognita. Serangan nematoda ditandai adanya bintil-bintil pada akar. Nematoda merupakan cacing tanah berukuran sangat kecil, hama ini merupakan cacing parasit penyerang bagian akar tanaman cabai (cabe). Bekas gigitan cacing inilah akhirnya menyebabkan serangan sekunder, seperti layu bakteri, layu fusarium, busuk phytopthora atau cendawan lain penyerang akar. Cara pengendalian nematoda dengan pemberian insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.

Penyakit Cabai :

Rebah Semai
Rebah semai tanaman cabai (cabe) adalah Pythium debarianum. Penyakit ini biasa menyerang tanaman cabai (cabe) fase pembibitan dan tanaman muda setelah pindah tanam. Cara pengendaliannya dengan penyemprotan fungisida sistemik berbahan aktif propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf dan fungisida kontak berbahan aktif tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram. Dosis ½ dari dosis terendah yang tertera pada kemasan.
Layu Bakteri
Bakteri penyebab layu tanaman cabai (cabe) adalah Pseudomonas sp. Penyakit layu bakteri sering menggagalkan tanaman, tanaman cabai (cabe) yang terserang mengalami kelayuan pada daun, diawali dari daun-daun muda. Upaya pengendaliannya antara lain meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman cabai (cabe) terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin. Sebagai pencegahan, secara biologi berikan trichoderma pada saat persiapan lahan. Umur 25 hst, 40 hst dan 70 hst dilakukan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah, contoh wonderfat. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
LayuFusarium
Cendawan penyebab layu tanaman cabai (cabe) adalah Fusarium oxysporum. Tanaman cabai (cabe) yang terserang mengalami kelayuan dimulai daun-daun tua, kemudian menyebar ke daun-daun muda dan menguning. Upaya pengendaliannya antara lain meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman cabai (cabe) terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan kimiawi menggunakan fungisida berbahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida. Sebagai pencegahan, secara biologi berikan trichoderma pada saat persiapan lahan. Umur 25 hst, 40 hst dan 70 hst dilakukan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah, contoh wonderfat. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Busuk Phytophtora
Cendawan penyebab busuk phytophtora tanaman cabai (cabe) adalah Phytopthora infestans. Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman. Serangan pada Batang ditandai bercak coklat kehitaman dan kebasah-basahan. Serangan serius menyebabkan tanaman cabai (cabe) layu. Daun yang terserang seperti tersiram air panas. Buah yang terserang ditandai bercak kebasah-basahan yang menjadi coklat kehitaman dan lunak. Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan diantaranya metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf dan fungisida kontak, contoh bahan aktif yang bisa digunakan diantaranya tembaga, mankozeb, propineb, ziram,  atau tiram. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Busuk Kuncup
Penyakit busuk kuncup tanaman cabai (cabe) adalah Choanephora cucurbitarum. Penyakit busuk kuncup menyerang bunga, tangkai bunga, pucuk dan ranting tanaman cabai (cabe). Ranting yang terserang berwarna coklat kehitaman dan cepat menyebar sehingga mematikan ujung tanaman cabai (cabe), sedangkan bagian lainnya masih tegar. Ranting mati membusuk. Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan diantaranya metalaksil, propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf, dan fungisida kontak, contoh bahan aktif yang bisa digunakan diantaranya tembaga, mankozeb, propineb, ziram,  atau tiram. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Bercak Cercospora
Cendawan bercak cercospora tanaman cabai (cabe) adalah Cercospora capsici. Penyakit bercak cercospora menyerang daun, tangkai buah, batang dan cabang tanaman cabai (cabe). Gejala serangan ditandai adanya bercak bulat kecil kebasah-basah, bercak dapat meluas dengan diameter 0,5 cm, pusat bercak berwarna pucat sampai putih, tepi bercak berwarna lebih tua. Daun yang terserang parah berwarna kuning dan gugur. Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan diantaranya benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol dan fungisida kontak, contoh bahan aktif yang bisa digunakan diantaranya klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Antraknosa(Patek)
Cendawan antraknosa tanaman cabai (cabe) adalah Colletotrichum capsici dan Gloesporium piperatum. Antraknosa sering juga diistilahkan patek. Serangan pada buah ditandai bercak agak bulat dan berlekuk berwarna cokelat tua, di sini cendawan membentuk massa spora berwarna merah jambu. Buah yang terserang harus dimusnahkan dari area penanaman cabai (cabe). Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan diantaranya benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Virus
Virus tanaman cabai (cabe) adalah TMV, TEV, TRV, CMV, TRSV, CTV dan PVY. Virus merupakan penyakit yang sangat berpotensi menimbulkan kegagalan terutama musim kemarau. Gejala serangan umumnya ditandai pertumbuhan tanaman cabai (cabe) mengerdil, daun mengeriting dan terdapat bercak kuning kebasah-basahan. Penyakit virus sampai saat ini belum ditemukan penangkalnya. Penyakit ini ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui vektor atau penular. Beberapa hama yang sangat berpotensi penular virus diantaranya adalah thrips, kutu daun, kutu kebul, dan tungau. Manusia dapat juga berperan sebagai penular virus, baik melalui alat-alat pertanian maupun tangan terutama saat perempelan. Beberapa upaya penanganan virus antara lain : membersihkan gulma (gulma berpotensi menjadi inang virus), mengendalikan hama/serangga penular virus, memusnahkan tanaman cabai (cabe) terserang, kebersihan alat dan memberi pemahaman kepada tenaga kerja agar tidak ceroboh saat melakukan penanganan terhadap tanaman cabai (cabe).

Panen cabai :
Cabai (cabe) merah dapat dipanen pada umur 110 hst. Buah dipanen adalah buah 80% masak.

Demikian informasi tentang cara budidaya tanaman cabai semoga dapat membantu dan bermanfaat.

Jika kamu suka dengan artikel blog ini silahkan berlangganan lewat Email secara gratis, silahkan masukkan email kamu dan klik LANGGANAN:

Delivered by FeedBurner