Cara Panen Kelapa Sawit Yang Benar. Panen buah kelapa sawit merupakan kegiatan yang paling di tunggu-tunggu karena merupakan kegiatan yang akan menghasilkan uang bagi petani atau perusahaan perkebunan kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit akan mulai menghasilkan bunga betina setelah berumur 2,5 tahun dan masak 6 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen.
Panen buah kelapa sawit harus di lakukan dengna cara yang benar karena jika salah akan merusak tanaman kelapa sawit itu sendiri. Ciri tandan buah segar kelapa sawit yang sudah matang panen adalah 1 brondolan yang lepas/perkilogram tandan buah segar. Sebagai contoh jika berat buah 10 kg maka sedikitnya ada 10 brondolan lepas atau lebih dari janjangan.
Waktu panen buah kelapa sawit sangat mempengaruhi jumlah dan mutu minyak yang dihasilkan. Waktu panen juga disebut dengan rotasi panen, rotasi panen yang baik adalah 7 hari sekali dan maksimal 10 hari sekali. Jika panen terlalu lama maka buah akan menjadi over ripe atau lewat matang. Buah kelewat matang akan meningkatkan asam lemak bebas (ALB), sehingga dapat merugikan karena sebagian kandungan minyaknya akan berubah menjadi asam lemak bebeas (ALB) dan menurunkan mutu minyak. Sebaliknya pemanenan buah yang masih mentah akan menurunkan kandungan minyak, walaupun ALBnya rendah.
Alat untuk panen kelapa sawit adalah :
1. Dodos merupakan alat panen untuk memotong buah kelapa sawit yang baru panen hingga berumur 10 tahun
2. Egrek merupakan alat panen untuk memotong buah kelapa sawit yang panen diatas 10 tahun.
3. Kampak merupakan alat panen untuk memotong tangkai atau gagang dan memotong pelepah.
4. Gancu merupakan alat panen untuk mengangkat buah ke angkong atau ke jalan
5. Angkong merupakan alat panen untuk mengangkat buah dari piringan ke tph.
Cara panen buah kelapa sawit yang baik dna benar adalah :
1. Cari buah yang sudah matang panen sesuai dengna kriteria di atas.
2. Buah yang sudah matang kemudian di potong.
3. Pelepah di potong menjadi 2 atau 3 bagian dan di susun di gawangan mati.
4. Tandan buah segar kemudian di geser ke luar piringan dan tangkainya di potong dengan jarak maksimal 2 cm dari pangkal buah.
5. Berondolan kemudian di kutip dan dimasukkan kedalam karung.
6. Pindah ke pokok berikutnya untuk melakukan pemanenan.
7. Tandan buah segar kemudian di angkat ke angkong dan di bawa ke tph.
8. Tandan buah segar kemudian di susun di tph.
Waktu panen buah kelapa sawit sangat mempengaruhi jumlah dan mutu minyak yang dihasilkan. Waktu panen juga disebut dengan rotasi panen, rotasi panen yang baik adalah 7 hari sekali dan maksimal 10 hari sekali. Jika panen terlalu lama maka buah akan menjadi over ripe atau lewat matang. Buah kelewat matang akan meningkatkan asam lemak bebas (ALB), sehingga dapat merugikan karena sebagian kandungan minyaknya akan berubah menjadi asam lemak bebeas (ALB) dan menurunkan mutu minyak. Sebaliknya pemanenan buah yang masih mentah akan menurunkan kandungan minyak, walaupun ALBnya rendah.
Alat untuk panen kelapa sawit adalah :
1. Dodos merupakan alat panen untuk memotong buah kelapa sawit yang baru panen hingga berumur 10 tahun
2. Egrek merupakan alat panen untuk memotong buah kelapa sawit yang panen diatas 10 tahun.
3. Kampak merupakan alat panen untuk memotong tangkai atau gagang dan memotong pelepah.
4. Gancu merupakan alat panen untuk mengangkat buah ke angkong atau ke jalan
5. Angkong merupakan alat panen untuk mengangkat buah dari piringan ke tph.
Cara panen buah kelapa sawit yang baik dna benar adalah :
1. Cari buah yang sudah matang panen sesuai dengna kriteria di atas.
2. Buah yang sudah matang kemudian di potong.
3. Pelepah di potong menjadi 2 atau 3 bagian dan di susun di gawangan mati.
4. Tandan buah segar kemudian di geser ke luar piringan dan tangkainya di potong dengan jarak maksimal 2 cm dari pangkal buah.
5. Berondolan kemudian di kutip dan dimasukkan kedalam karung.
6. Pindah ke pokok berikutnya untuk melakukan pemanenan.
7. Tandan buah segar kemudian di angkat ke angkong dan di bawa ke tph.
8. Tandan buah segar kemudian di susun di tph.
Untuk mempermudah kegiatan pemanenan maka sebaiknya tunasan kelapa sawit dalam keadaan yang baik. Jika tunasan dalam keadaan berat maka pemotongan buah akan menjadi lambat dan banyak berondolan yang tidak jatuh ke piringan sehingga sering menyebabkan buah tingga.
Demikian informasi tentang cara panen kelapa sawit yang baik dan benar semoga dapat membantu dan bermanfaat.
Demikian informasi tentang cara panen kelapa sawit yang baik dan benar semoga dapat membantu dan bermanfaat.
No comments:
Post a Comment