Sunday, March 10, 2013

Arti Kata Pepatah atau Pribahasa

Arti Kata Pepatah atau Pribahasa. Pepatah sudah sering kita dengar terutama dari orang yang lebih tua dari kita seperti orang tua kita langsung, kakek, nenek, paman dan teman. Sebenarnya apakah arti atau defenisi dari kata pribahasa atau pepatah tersebut?. Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa Peribahasa atau pepatah adalah kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung pengertian tertentu.  Dari defenisi tersebut dapat dengan mudah di mengerti bahwa pepatah pasti memiliki suatu makna tersendiri sehingga sebagian orang sering mengangap bahwa pepatah sama dengan kata mutiara.

Sebagian besar peribahasa merupakan perumpamaan yaitu perbandingan makna yang sangat jelas karena didahului oleh kata-kata "bagai", "umpama", "seolah-olah", "bak", "ibarat", "seperti", "laksana" dan "macam".
Berikut ini adalah kumpulan kata-kata pepatah beserta arti atau maknanya.
"Ada asap ada api"
Arti: Suatu kejadian pasti ada penyebabnya.

"Ada gula ada semut"
Arti: Orang-orang akan selalu memilih untuk mendekati orang yang dianggap menguntungkan bagi dirinya.

"Ada udang di balik batu"
Arti: Ada maksud tersembunyi dari sesuatu yang telah diperbuat.

"Air beriak tanda tak dalam"
Arti: Berita yang terlalu deras biasanya justru tidak tahu pasti tentang inti permasalahannya.

"Air susu dibalas dengan air tuba"
Arti: Perbuatan baik dibalas dengan perbuatan yang buruk.

"Air tenang menghanyutkan"
Arti: Jangan terlalu meremehkan orang yang pendiam, karena bisa saja justru orang tersebut mempunyai potensi yang besar dan tak terduga.

"Ala bisa karena biasa"
Arti: Sebuah kegiatan yang dipraktekkan secara terus menerus, akan bisa menjadi mahir.

"Anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu"
Arti: Lakukan sesuatu yang dianggap baik, jangan mendengarkan hujatan, kritikan atau cibiran dari orang-orang yang hanya suka berkomentar.

"Badai makan anak"
Arti: Ayah yang sampai hati untuk membuah anaknya sendiri karena takut kebesarannya akan hilang.

"Bagai air di daun talas"
Arti: Orang yang tidak mempunyai pendirian yang tetap dan suka plin-plan.

"Bagai makan buah simalakama"
Arti: Dua kondisi yang membingungkan untuk dipilih, pilih yang mana saja pasti akan rugi.

"Bagai mendapat durian runtuh"
Arti: Mendapatkan sebuah keberuntungan yang tak terhingga.

"Bagai pungguk merindukan bulan"
Arti: Mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi.

"Bagai telur diujung tanduk"
Arti: Sebuah kondisi yang sangat sulit, jika salah langkah sedikit saja, akan gagal atau hancur.

"Bagai padi berisi yang merunduk"
Arti: Orang yang tinggi intelektualnya cenderung akan rendah hati.

"Besar pasak dari pada tiang"
Arti: Pengeluaran keuangan lebih besar dari pada penghasilan.

"Berdiang di abu angin"
Arti: Mengharapkan pertolongan kepada yang lemah.

"Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian"
Arti: Rela untuk bersusah payah terlebih dahulu untuk mendapatkan kebahagiaan atau keberuntungan di kemudian hari.

"Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing"
Arti: Siasat untuk menghadapi sebuah beban atau masalah dengan cara bekerja sama secara team work.

"Buruk rupa cermin dibelah"
Arti: Suka mencari-cari alasan untuk menyalahkan dan suka mencari kambing hitam.

"Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung"
Arti: Ketika berkunjung ke suatu tempat atau daerah, kita harus menghormati budaya yang ada di tempat itu.

"Duduk sama rendah, tegak sama tinggi"
Arti: Kesamaan derajat.

"Dunia tak selebar daun kelor"
Arti: Masih banyak kesempatan di dunia ini, dan jangan putus asa dengan berpikir sempit.

"Gajah bertarung lawan gajah, pelanduk mati di tengah-tengah"
Arti: Jika dua kekuasaan bertarung untuk kepentingan mereka sendiri, maka masyarakatlah yang akan menderita.

"Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut diseberang lautan tampak"
Arti: Orang yang tidak bisa melihat kesalahannya sendiri, akan tetapi hanya tahu kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh orang lain.

"Gajah mati meninggalkan gadingnya, macan mati meninggalkan belang"
Arti: Seseorang yang telah tiada, akan dikenang akan kebaikannya atau kebaikannya.

"Guru kencing berdiri, murid kencing berlari"
Arti: Perbuatan buruk senior, akan ditirukan oleh junior dengan lebih buruk.

"Habis manis sepah dibuang"
Arti: Tidak mempunyai rasa terima kasih. Setelah memanfaatkan orang dan mendapatkan hasil, kemudian membuang orang tersebut setelah tidak membutuhkannya lagi.

"Ingin hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai"
Arti: Mempunyai cita-cita yang sangat tinggi, akan tetapi tidak sesuai dengan kemampuannya.

"Jadilah kumbang, hidup sekali di taman bunga, jangan jadi lalat, hidup sekali di bukit sampah."
Arti: Jadikan hidup menjadi orang berguna.

"Kacang lupa kulitnya"
Arti: Ketika orang mencapai kesuksesan, dia lupa darimana dia berasal.

"Kalah jadi abu menang jadi arang"
Arti: Sebuah pertarungan yang tidak efektif dan akan menyebabkan kedua belah pihak akan sama-sama rugi, baik yang menang maupun yang kalah.

"Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jalan"
Arti: Seorang ibu mencintai anaknya seumur hidupnya, belum tentu seorang anak jika kepada ibunya.

"Keluar mulut harimau, masuk mulut buaya"
Arti: Situasi yang tidak menguntungkan, setelah keluar dari satu kesulitan, mendapatkan kesulitan yang lainnya.

"Kepala boleh panas, tetapi hati harus tetap dingin"
Arti: Selesaikan persoalan yang rumit dengan tidak emosional.

"Kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu"
Arti: Membiarkan sesuatu yang salah terjadi, tidak berusaha mencegahnya dan pura-pura tidak tahu.

"Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya"
Arti: Lain tempat, maka lain pula kebudayaan mereka.

"Lempar batu sembunyi tangan"
Arti: Orang yang licik, setelah melakukan perbuatan tidak terpuji dia tidak berani bertanggung jawab.

"Lidah tidak bertulang."
Arti: Seorang pembohong bisa memutar balikkan fakta agar orang lain percaya.

"Malu bertanya, sesat di jalan"
Arti: Agar tidak gambang berbuat salah, sebaiknya tidak malu bertanya jika memang tidak tahu.

"Memancing di air keruh"
Arti: Mencari keuntungan di situasi buruk atau membingungkan.

"Mengharapkan guntur di langit, air di tempayan ditumpahkan"
Arti: Karena ingin mendapatkan sesuatu yang belum tentu didapat, justru membuang apa yang sudah dimiliki.

"Nasi telah menjadi bubur"
Arti: Sesuatu yang buruk yang telah terjadi, tidak bisa diubah atau diperbaiki lagi.

"Pucuk dicinta ulam tiba"
Arti: Mendapatkan sesuatu secara tiba-tiba seperti yang selama ini diimpikan.
.
"Rumput tetangga selalu lebih hijau"
Arti: Seseorang yang selalu iri hati terhadap sesuatu yang dimiliki oleh orang lain. Padahal apa yang telah dimilikinya belum tentu kalah kualitasnya dibandingkan oleh yang dimiliki orang lain tersebut.

"Sambil menyelam minum air"
Arti: Melakukan kegiatan yang memberikan dua hasil sekaligus dalam satu kesempatan.

"Sedia payung sebelum hujan"
Arti: Membiasakan diri untuk melakukan persiapan yang cukup.

"Seperti abu diatas tunggul"
Arti: Kedudukan atau jabatan yang tidak kuat.

"Setitik nila, rusak susu sebelanga"
Arti: Sedikit perbuatan buruk, bisa mencoreng segala kebaikan-kebaikan yang telah diperbuat oleh orang itu.

"Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui"
Arti: Mendapatkan hasil sebanyak-banyaknya dalam satu usaha.

"Sepandai-pandai tupai meloncat, akhirnya jatuh juga"
Arti: Sepintar-pintarnya manusia, tidak mungkin tidak pernah melakukan kesalahan.

"Seperti katak dalam tempurung"
Arti: Tanpa pengalaman yang cukup, orang yang pintar tidak bisa mengembangkan kemampuannya.

"Seperti pinang dibelah dua"
Arti: Dua hal atau orang yang memiliki kemiripan luar biasa.

"Sudah jatuh, tertimpa tangga"
Arti: Mendapat sial atau ketidak beruntungan secara bertubi-tubi.

"Tak ada gading yang tak retak"
Arti: Di dunia ini tidak ada yang sempurna.

"Tak ada rotan, akar pun jadi"
Arti: Manfaatkan sesuatu yang ada, meskipun yang diharapkan tidak dipunyai.

"Telentang sama makan abu, tertelungkup sama makan tanah"
Arti: Sama-sama setia dalam suka dan duka.

"Tong kosong nyaring bunyinya"
Arti: Orang yang banyak bicara akan tetapi sebenarnya rendah pengetahuannya.

"Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi"
Arti: Orang yang semakin beranjak dewasa bukannya berubah menjadi bijaksana, akan tetapi kelakuan nakalnya malah semakin menjadi-jadi.

Demikian informasi tentang arti atau defenisi kata pepatah dan jangan lupa untuk membaca kata pepatah yang lainnya.

No comments:

Post a Comment

Jika kamu suka dengan artikel blog ini silahkan berlangganan lewat Email secara gratis, silahkan masukkan email kamu dan klik LANGGANAN:

Delivered by FeedBurner