Wednesday, March 6, 2013

Cara Pembukaan Lahan (Land Clearing) Kelapa Sawit

Cara Pembukaan Lahan (Land Clearing) Kebun Kelapa Sawit. Pembukaan lahan merupakan salah satu faktor yang menentukan kuantitas perolehan produksi kesepan selain jenis tanah dan kualitas bibit. Kwalitas dan ketepatan persiapan lahan/lapangan akan mempengaruhi beberapa hal, antara lain :
•Biaya pembukaan/persiapan lahan itu sendiri
•Biaya, kemudahan dan mutu penanaman kelapa sawit
•Masa tanaman belum menghasilkan (TBM)/Immature (berapa bulan atau tahun)
•Produksi FFB/MKS/IKS yang akan diperoleh pada tahun pertama panen dan tahun-tahun berikutnya
•Biaya pemeliharaan dan panen pada waktu TBM dan TM

Luas satu blok tanaman kelapa sawit yang ideal adalah ± 30 Ha, tetapi dapat bervariasi sampai + 60 Ha. perbedaanya adalah antara luas blok 30 Ha dengan 60 Ha adalah dalam hal panjang jalan, yaitu 43.33 m/ha untuk blok 30 Ha dan 38.33 m/ha blok 60 ha.  Hal tersebut akan berpengaruh terhadap :
•Biaya investasi pembuatan jalan
•Biaya perawatan jalan
•Efisiensi biaya pengangkutan TBS/buah

Bentuk Blok perkebunan kelapa sawit adalah empat persegi panjang dengan ukuran 1.000 x 300 meter (untuk 30 Ha) dan 2.000  x 300 meter (untuk 60 Ha). Panjang 1.000 - 2.000 meter arah Utara-Selatan dan lebar 300 meter Timur-Barat, sehingga main road (MR) selalu mendapat sinar  matahari  sepanjang  hari (air hujan yang tergenang cepat kering). Sedangkan lebar blok dibuat 300 meter didasarkan atas kemampuan rata- rata pemanen  mengangkut  buah  dari  dalam blok (rintis tengah) hingga TPH adalah ± 150 meter (± 16 pokok).

Tahapan Pekerjaan Land Clearing :
1. Imas
Kegiatan imas (underbrushing) yaitu memotong rapat kepermukaan tanah semak dan pohon/tumbuhan yang berdiameter < 10 cm. Semak dan pohon hasil imasan yang sudah kering, sangat baik untuk penyulut api dalam proses pembakaran.

2.  Tumbang
Kegiatan tumbang adalah pekerjaan menumbang yaitu membebaskan areal dari tegakan kayu. Dengan sistem :
a. Tumbang I, dilaksanakan setelah pekerjaan mengimas, untuk pohon/kayu dengan diameter  10 - 30 cm.
b. Tumbang II, dilakukan untuk pohon dengan diameter > 30 cm.
c. Ketentuan tinggi tunggul maksimum dari permukaan tanah hasil tumbangan sebagai berikut
    - Diameter (cm) : 11 - 20  maka Maks. Tinggi tunggul (cm)30
    - Diameter (cm) : 21 - 30  maka Maks. Tinggi tunggul (cm)40
    - Diameter (cm) : 31 - 40  maka Maks. Tinggi tunggul (cm)45
    - Diameter (cm) : 41 - 50  maka Maks. Tinggi tunggul (cm)50
    - Diameter (cm) : > 50 maka Maks. Tinggi tunggul (cm)75

Penumbangan dilakukan dengan gergaji rantai (chain-saw) dan atau kapak.  Menumbang dengan gergaji rantai akan lebih cepat daripada dengan kapak, dimana 1 gergaji rantai sama dengan produktifitas 6 orang yang memakai kapak.  Pekerjaan tumbang sangat dipengaruhi oleh kerapatan tegakan pohon per hektar.

3. Merumpuk
Merumpuk meru[akan kegiatan untuk merumpuk kayu memanjang dengan menggunakan alat berat buldozer atau excavator. Kayu di rumpuk memanjang dengan arah Timur-Barat dengan lebar rumpukan maksimal 6 meter.

4. Teresan
Teresan di buat jika lahan yang sudah di buka memiliki kemiringan lahan lebih besar dari 15%. Teresan di buat dengan menggunakan alat berat buldozer atau excavator. Lebar teresan dapat di sesuaikan dengan kemiringan lahan, semakin miring lahan maka teresan semakin sempit. lebar teresan minimal adalah 3 meter.

5. Parit
Parit di buat jika pada areal banyak terdapat rendahan dan di lahan gambut. Ada beberapa jenis parit yaitu :
a. main drain : 6 x 6 x 6 meter
b. colection drain : 4 x 4 x 4 meter
c. subsidari drain : 1 x 1 x 1 meter

Parit di buat dengan menggunakan alat berat excavator. Pembuatan parit dimulai dari hilir mengarah ke hulu.

Demikian informasi tentang cara land clearing kebun kelapa sawit, semoga dapat membantu dan bermanfaat dan jangan lupa untuk membaca artikel penanaman kelapa sawit.

No comments:

Post a Comment

Jika kamu suka dengan artikel blog ini silahkan berlangganan lewat Email secara gratis, silahkan masukkan email kamu dan klik LANGGANAN:

Delivered by FeedBurner