Friday, March 1, 2013

Botani Tanaman Kelapa Sawit

Botani Tanaman Kelapa Sawit. Pohon Kelapa Sawit terdiri dari dua spesies Arecaceae atau famili Palma yang digunakan  untuk pertanian komersil untuk menghasilkan minyak kelapa sawit. Pohon kelapa sawit afrika,  Elaeis guineensis Jacq, berasal dari Afrika Barat di antara Angola dan Gambia, sedangkan  pohon kelapa sawit amerika, Elaeis oleifera, berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. 

Berikut adalah botani tanaman kelapa sawit secara lengkap :
Akar
            Kecambah kelapa sawit yang baru tumbuh memiliki akar tunggang sepanjang  15 cm, tetapi akar ini mudah mati dimana hanya mampu bertahan selama 6 buan dan segera digantikan dengan akar serabut. Dari radikula akan muncul akar lainnya yang bertugas mengambil air dan hara. Akar ini kemudian fungsinya diambil alih oleh akar primer yang keluar dari bagian bawah batang beberapa bulan kemudian. Akar primer tersebut berfungsi mengambil air dan unsur hara. Dari akar primer tumbuh akar sekunder yang tumbuh horisontal dan dari akar sekunder tumbuh juga akar tertier dan kuarter yang berada dekat pada permukaan tanah.Akar serabut memiliki sedikit percabangan, membentuk anyaman rapat dan tebal. Sebagian akar serabut tumbuh lurus kebawah dan sebagian tumbuh mendatar kearah samping. Jika aerasi cukup baik akar tanaman kelapa sawit dapat menembus kedalaman 8 meter didalam tanah, sedangkan yang tumbuh kesamping biasanya mencapai radius 16 meter. Kedalaman ini tergantung umur tanaman, sistem pemeliharaan dan aerasi tanah. 
            Panjang akar kelapa sawit dapat mencapai 50 meter. Penyerapan unsur  hara terjadi melalaui serabut akar dan biasanya terdapat pada permukaan tanah yang lembab seperti di bawah tumpukan pelepah.
Pada tanaman di lapangan akar tertier dan akar kuarter berada pada 2,0 – 2,5 m dari pangkal pohon atau di luar piringan dan terkonsentrasi pada kedalaman 0 – 20 cm dari permukaan tanah. Akar primer yang keluar dari pangkal batang jumlahnya sangat banyak dengan diameter  5,0 – 10,0 mm dan tumbuh ke bawah sampai kedalaman 1,5 m. Sedangkan akar sekunder, tertier dan kuarter ukurannya semakin kecil dengan diameter masing-masing 2,0 – 4,0 mm, 0,7 – 2,0 mm dan 0,1 – 0,3 mm.

Batang
Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon. Kelapa sawit termasuk tanaman monokotil maka batangnya tidak memiliki kambium dan pada umumnya tidak bercabang.  Batang kelapa sawit tumbuh tegak lurus (phototropi) dibungkus oleh pelepah daun.    
Batang bagian bawah  umumnya lebih besar disebut bonggol batang. Sampai umur tiga tahun batang belum terlihat karena masih terbungkus oleh pelepah daun yang belum dipangkas atau ditunas.
Laju pertumbuhan tinggi batang dipengaruhi oleh komposisi genetik dan lingkungan. Tinggi batang bertambah kira-kira 45 cm/tahun, tinggi maksimum tanaman kelapa sawit yang ditanam diperkebunan 15-18 meter sedangkan di alam dapat mencapai 30 meter.
Batang kelapa sawit adalah  tunggal (tidak bercabang) kecuali abnormal. Laju pertumbuhan tinggi tanaman dipengaruhi oleh komposisi genetik dan lingkungan. Batang mengandung banyak serat dengan jaringan pembuluh yang menunjang pohon dan pengangkutan hara.
Jika sudah tua batangnya di tutupi oleh sisa potongan  pelepah dan  jika sudah berumur diatas 15 tahun sisa potongan pelepah tersebut akan rontok sehingga akan jelas kelihatan batang kelapa sawit bulat dengan bentuk mirip batang kelapa. Bagian bawah batang umumnya lebih besar (disebut bongkol batang = bowl). Pertumbuhan meninggi batang berbeda-beda tergantung dari varitas dan tipenya, tetapi pada umumnya tinggi batang bertambah 25 – 45 cm per tahun. Dalam kondisi lingkungan yang sesuai pertambahan tinggi dapat mencapai 100 cm per tahun. Tinggi pohon maksimum yang ditanam di perkebunan berkisar antara 15 – 18 m.
Kelapa sawit mempunyai pertumbuhan terminal, yang mula-mula hanya pembesaran batang tanpa diikuti pertambahan tinggi. Titik tumbuh terletak diujung batang yang disebut umbut. Selama minimal 12 tahun, batang tertutup rapat oleh pelepah daun. Pertumbuhan batang tergantung dari keadaan lingkungan, apabila pertumbuhannya normal maka diameter batang berkisar antara 45 sampai 60 cm. Bentuk batang silinder, tetapi sampai 60 cm diatas tanah batang membesar dan lebih besar daripada bagian atas.

Daun
Daun pertama yang keluar pada stadia bibit adalah berbentuk lanceolate kemudian berkembang menjadi bifurcate dan terakhir berbentuk pinnate . Pada umur bibit 5 bulan akan dijumpai 5 lanceolate, 4 bifurcate dan 3 pinnate. Sedangkan pada umur bibit 12 bulan akan terdapat 5 lanceolate, 4 bifurcate dan 10 pinnate.
Pangkal pelepah daun (petiole) adalah bagian daun yang mendukung atau tempat duduknya anak/helaian daun dan terdiri atas rachis (basis folium), tangkai daun (petiolus), duri (spine), helai anak daun (lamina), ujung daun (apex folium), lidi (nervatio), tepi daun (margo folium) dan daging daun (Iintervenium).
Susunan daun kelapa sawit membentuk susunan daun majemuk, daun-daun tersebut akan membentuk suatu pelepah daun yang panjang nya 7,5 – 9 meter dengan jumlah daun yang tumbuh dikedua sisi berkisar  250 – 400  helai. Pada satu batang kelapa sawit biasanya terdapat 40 – 50 pelepah daun  dengan luas permukaan daun akan berinteraksi dengan tingkat produktivitas tanaman. Semakin luas permukaan atau semakin banyak  jumlah daun maka produksi akan meningkat karena proses fotosintesis akan berjalan dengan baik.  Proses fotosintesis akan optimal jika luas permukaan daun mencapai 11 m2.

Biasanya tanaman kelapa sawit mempunyai 40 – 55 daun. Jika tidak dipangkas biasa lebih 60 daun. Tanaman kelapa sawit tua membentuk 2-3 helai daun setiap bulan, sedangkan yang muda menghasilkan 4 - 4 daun setiap bulan. Produksi daun dipengaruhi oleh factor umur, lingkungan genetik, iklim
Letak pelepah daun pada batang menurut garis spiral yang bergerak dari kanan atas ke kiri bawah. Letak daun 1 hampir tepat sejajar pada spiral daun ke-9,17, 25, 33 dan seterusnya atau spiral lain daun ke-2, 10, 18, 26, 34 dan seterusnya. Pola ini berlaku untuk daun ke-3,.4, 5 dan seterusnya.

Bunga
Dilihat dari bunganya maka kelapa sawit termasuk jenis tanaman yang berbunga majemuk karena dalam satu batang terdapat bunga jantan dan bunga betina. Susunan bunga terdiri dari kalangan bunga yang terdiri dari bunga jantan (tepung sari) dan bunga betina (putik). Namun, ada juga tanaman kelapa sawit yang hanya memproduksi bunga jantan.
Tanaman kelapa sawit di lapangan mulai berbunga pada umur 12 – 14 bulan, tetapi baru ekonomis untuk dipanen pada umur 2,5 tahun. Dari setiap ketiak pelepah daun akan keluar satu tandan bunga jantan atau bunga betina. Identifikasi bunga jantan dan bunga betina di lapangan tidak terlalu sulit, meskipun bunga masih terbungkus seludang. Bunga jantan ditandai dengan bentuknya lonjong memanjang dan ujung kelopak bunga agak meruncing sedangkan bunga betina bentuknya agak bulat dengan ujung kelopak bunga agak rata.
Sebagian dari tandan bunga akan gugur (aborsi) sebelum anthesis atau sesudah anthesis. Pada tanaman muda sering juga dijumpai bunga abnormal seperti bunga banci (hemaprodit) yaitu tandan bunga yang memiliki dua jenis kelamin, bunga andromorphic (androgynous) yaitu secara morfologi adalah bunga jantan tetapi pada sebagian spikeletnya dijumpai bunga betina yang dapat membentuk buah sawit kecil. Persentase bunga abnormal sangat kecil yaitu kurang dari satu bunga setiap pohon dan tidak semua pohon.
Sex diferensiasi terjadi 17 – 25 bulan sebelum anthesis dan setelah anthesis membutuhkan waktu 5 – 6 bulan buah menjadi matang panen. Secara visual tandan bunga jantan atau bunga betina baru dapat diketahui setelah muncul dari ketiak pelepah daun yaitu 7 – 8 bulan sebelum buah matang panen atau 1 – 2 bulan sebelum anthesis. Lamanya matang tandan sejak anthesis adalah 158 – 160 hari.
Tandan bunga betina dibungkus oleh seludang bunga yang akan pecah 15 – 30 hari sebelum anthesis. Satu tandan bunga betina memiliki 100 – 200 spikelet dan setiap spikelet memiliki 15 – 20 bunga betina. Tidak semua bunga betina akan berhasil membentuk buah sempurna yang matang, terutama pada bagian dalam. Pada tandan tanaman dewasa dapat diperoleh 600 – 2.000 buah (brondolan) tergantung pada besarnya tandan dan setiap pohon dapat menghasilkan 15 – 25 tandan/pohon/tahun pada tanaman muda dan pada tanaman dewasa dan tua menghasilkan 8 – 12 tandan/pohon/tahun.
Bunga betina tidak serentak proses anthesisnya. Pada satu tandan membutuhkan waktu 3 – 5 hari atau lebih. Bunga betina yang sudah mekar atau dalam keadaan reseptif mengalami beberapa tingkat perkembangan dan dapat diketahui dari perbedaan warnanya, sebagai berikut :
• Hari pertama             : Warna bunga pada saat mekar adalah putih.
• Hari kedua               : Warna bunga berubah menjadi kuning gading
• Hari ketiga                : Warna bunga berubah menjadi agak kemerahan                                 (jingga)
• Hari keempat            : Warna bunga menjadi kehitam-hitaman.
Masa reseptif (masa subur) bunga betina membutuhkan waktu 36 – 48 jam, tetapi tidak semua bunga terbuka pada waktu yang sama. Ada tenggang waktu sampai 2 minggu antara terbukanya bunga betina pertama dengan bunga betina terakhir dalam satu rangkaian bunga. Pada satu tangkai bunga betina yang normal, pembukaan bunga pada hari kedua merupakan saat yang tepat untuk melakukan penyerbukan sebab pada saat tersebut rata-rata 82% bunga betina sudah terbuka semua.
Seludang bunga jantan mempunyai tangkai dengan spikelet-spikelet atau jari-jari dengan ukuran 12 – 20 cm panjang. Sebanyak lebih kurang 200 spikelet dapat dijumpai pada satu seludang bunga jantan. Pada setiap spikelet terdapat bunga yang berwarna kuning keputihan dan timbul dari pangkal ke ujung bagi tiap-tiap spikelet. Seludang bunga betina mengandung beberapa ribu bunga keluar dari 100 hingga 250 spikelet yang berduri dan tersusun secara melingkar. Buah-buah akan terbentuk dan matang di antara 5½ hingga 6 bulan selepas pembuahan. Biasanya dalam satu tandan dapat diperoleh lebih kurang 1500 buah pada pokok-pokok dewasa. Buah kelapa sawit ialah jenis drup dan terdiri dari bagian luar (eksokarp) atau kulit tipis, bagian tengah (mesokarp) atau pulpa dan bagian dalam (endokarp) atau tempurung dan inti. Minyak kelapa sawit didapat dari mesokarp dan inti. Daur hidup kelapa sawit adalah sekitar 25 – 30 tahun.
Demikian juga tandan bunga jantan dibungkus oleh seludang bunga yang pecah jika akan anthesis seperti bunga betina. Tiap tandan bunga jantan memiliki 100 – 250 spikelet yang panjangnya 10 – 20 cm dan diameter 1,0 – 1,5 cm. Setiap spikelet berisi 500 – 1.500 bunga kecil yang akan menghasilkan tepung sari. Tiap tandan bunga jantan akan dapat menghasilkan tepung sari sebanyak 40 – 60 gram.
Bunga jantan akan mengalami tingkat perkembangan dimulai dari terbukanya seludang sampai siap melakukan penyerbukan, dengan tahapan sebagai berikut :
• Hari pertama             : Seludang terbuka, tepung sari keluar dari bagian ujung tandan bunga.
• Hari kedua                : Tepung sari keluar dari bagian tengah tandan bunga.
• Hari ketiga                : Tepung sari keluar dari bagian bawah tandan bunga dan mengeluarkan bau yang khas (spesifik). Kondisi ini menandakan bunga jantan sedang aktif dan tepung sari dapat dipergunakan/diambil untuk penyerbukan buatan.
Pada tanaman muda jumlah bunga jantan per pohon lebih sedikit dibandingkan dengan tandan bunga betina dan perbandingan ini akan berubah sesuai peningkatan umur tanaman.
a.Cara Penyerbukan.
Bunga kelapa sawit termasuk berumah satu atau monocius, dimana bunga jantan dan betina terdapat pada satu pohon tetapi masa antesisnya berbeda.
Oleh karena itu pada umumnya terjadi penyerbukan silang. Penyerbukan sendiri secara buatan dapat dilakukan dengan mempergunakan serbuk sari yang disimpan.
b.Perkembangan bunga dan penyerbukan
Pada titik puncak batang terdapat titik tumbuh dari bakal daun dan pada ketiaknya terdapat satu bakal bunga.
Perkembangan bunga pada pohon dewasa, mulai dari tingkat diferensiasi sex sampai antesis, berlangsung dalam waktu kurang lebih dua tahun. Pada masa perkembangan sebagian bunga dalam rangkaian itu gugur, biasanya sekitar 4-5 bulan sebelum tingkat kematangan penuh.
Cabang-cabang (spikelets) dari bunga jantan kurang lebih sama dengan bunga betina, tapi jumlah bunga tiap cabang pada bunga jantan lebih banyak yaitu sekitar 700 sampai 1.200 bunga, sedang  pada bunga betina hanya sekitar 5 sampai 30. Ditinjau dari dasar bentuknya semua bunga nampaknya berkelamin ganda (bisexual).
Dalam masa transisi antara siklus jantan dan betina kadang-kadang terjadi rangkaian bunga yang hemaprodit, terutama pada tanaman muda. Kejadian ini bervariasi mulai dari rangkaian bunga betina dengan beberapa cabang bunga jantan atau sebaliknya, sampai kadang-kadang terdapat suatu rangkaian disebut “andromorphous” yang mempunyai bentuk susunan rangkaian bunga jantan tapi mempunyai ratusan bunga betina yang keci-kecil pada cabang-cabangnya.
Sebuah rangkaian bunga jantan dapat menghasilkan serbuk sari dalam jumlah yang cukup sampai 50 gram, Serbuk sari ini dibawa oleh angin atau serangga. Viabilitas serbuk sari segar biasanya baik, tapi dalam cuaca lembab viabilitas tersebut turun sekali dan penyebarannya sangat terbatas.
Masa reseptif (dapat diserbuki) bunga betina adalah 36 sampai 48 jam. Akan tetapi tidak semua bunga terbuka pada waktu yang sama, sehingga ada tenggang waktu sampai dua minggu diantara masa terbentuknya bunga betina pertama dan bunga terakhir dari satu rangkaian bunga.

Gambar Bagian Tanaman Kelapa Sawit
Rangkaian bunga yang mempunyai persentase tertinggi dari bunga yang lambat terbuka dapat menyulitkan dalam penyerbukan buatan.
Pada rangkaian bunga yang normal hari kedua pembukaan bunga betina adalah yang paling baik untuk penyerbukan dimana pada waktu itu rata-rata 82 persen dari bunga betina telah terbuka.
  
Buah
Buah kelapa sawit terbentuk pada bakal buah dan disebut buah sejati tunggal dan berkelamin (carnosus). Proses pembentukan buah sejak saat penyerbukan sampai buah matang lebih kurang 6 bulan. Buah dapat juga terjadi lebih lambat atau lebih cepat tergantung dari keadaan iklim setempat. Dalam satu tandan dewasa dapat mencapai lebih kurang 2000 buah. Biji kelapa sawit terdiri atas beberapa bagian penting. Biji merupakan buah yang telah terpisah dari bagian buah, yang memiliki berbagai ukuran tergantung tipe tanaman.
Biji terdiri atas cangkang, embrio, dan inti atau endosperma. Embrio panjang nya 3 mm, berdiameter 1,2 mm berbentuk silindris seperti peluru memiliki 2 bagian utama. Bagian yang tumpul permukaan berwarna kuning dan bagian yang lain agak tajam berwarna putih
Buah kelapa sawit adalah sumber minyak yaitu CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil). CPO dihasilkan dari mesocarp dan PKO dihasilkan dari endocarp
            Berdasarkan ketebalan daging buah (mesocarp) dan cangkang (endocarp) kelapa sawit di bagi menjadi 3 klasifikasi :
  1. Dura
Dura memiliki ciri – cirri daging buah (mesokarp) tipis dan cangkang (endocarp) tebal. Kelapa sawit jenis ini memiliki rendemen CPO dan PKO yang rendah.

  1. Psifera
Psifera memiliki ciri – ciri daging buah (mesokarp) sangat tebal tetapi cangkang dan biji sangat kecil. Jenis kelapa sawit ini memiliki produksi CPO yang tinggi tetapi pada kenyataan di lapangan jenis ini menghasilkan sedikit bunga betina sehingga produksinya rendah.
  1. Tenera
Tenera adalah hasil persilangan dengan induk betina adalah dura dan induk jantan adalah Psifera dimana jenis ini memiliki ciri daging buah (mesocarp) tebal dan cangkang tipis tetapi memiliki ukuran kernel yang besar sehingga produksi CPO dan PKO tinggi. Jenis tenera inilah yang disebut dengan bibit unggul kelapa sawit.

No comments:

Post a Comment

Jika kamu suka dengan artikel blog ini silahkan berlangganan lewat Email secara gratis, silahkan masukkan email kamu dan klik LANGGANAN:

Delivered by FeedBurner